Bahaya membagi warisan sebelum anak berusia 35 tahun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Orang tua yang menunda pembagian harta warisan agar anak-anak mereka memiliki waktu untuk menjadi mandiri sering kali memiliki pengaruh lebih besar dalam keluarga.

Saya hampir berusia 60 tahun, dan tahun-tahun kerja keras, stres harian, serta tanggung jawab keluarga terus-menerus telah berlalu. Melihat kembali, saya menyadari warisan terbesar yang bisa saya tinggalkan bukanlah uang atau tanah, melainkan anak-anak yang tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan baik.

Saya telah mendengar banyakdebat tentang warisanBeberapa mendukung pembagian negara lebih awal agar anak-anak dapat menetap, sementara yang lain meminta untuk mempertahankannya sebagai jaminan di masa tua.

Sebagai seorang ayah, suami, dan penyokong keluarga, saya memiliki beberapa pikiran jujur untuk orang-orang dalam posisi yang sama.

Bagi saya, hadiah terpenting seorang ayah bukanlah harta atau tabungan, tetapi pendidikan dan cinta yang bertanggung jawab yang dia berikan saat mendidik mereka.

Setiap ayah ingin anak-anaknya sukses dan bahagia. Tapi cinta sejati adalah memberi pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar. Seorang ayah yang menghindari keburukan, merawat keluarganya, dan menjadi contoh teladan telah memberikan berkah yang abadi kepada anak-anaknya.

Banyak orang berpikir bahwa memberikan anak sebuah rumah atau jumlah uang besar saat mereka menikah atau lulus akan memberi mereka keuntungan awal.

Saya tidak setuju.

Kebanyakan orang tidak sepenuhnya matang pada usia 25-30 tahun. Terlalu banyak hal yang terjadi terlalu cepat dapat membuat mereka puas dengan kenyamanan, bekerja cukup saja untuk bertahan hidup, dan kehilangan motivasi dalam hidup mereka.

Kekayaan awal dapat merusak karakter dan mendorong kebiasaan malas. Ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan dukungan yang terukur, mendanai studi lanjut, membantu dengan hipotek kecil, atau berinvestasi dalam startup yang dikendalikan. Anak-anak harus belajar untuk mandiri, menghadapi tantangan, dan membuat kesalahan. Itulah fondasi nyata untuk kehidupan yang kuat.

Pada usia 35-40 tahun, kebanyakan dari mereka seharusnya memiliki karier yang stabil, keluarga, dan nilai-nilai yang jelas. Pada tahap ini, uang dari orang tua lebih berarti karena mereka menghargai usaha yang diperlukan untuk mendapatkannya dan tahu bagaimana menggunakannya dengan bijak.

Jika seorang anak ingin memperluas bisnisnya, berpindah karier atau memperluas operasinya, ini bisa menjadi waktu yang tepat bagi seorang ayah untuk memberikan dukungan keuangan.

Tetapi saya tidak pikir orang tua seharusnyaberikan semua kekayaan merekaMereka harus menyisihkan cukup untuk tetap mandiri ketika mereka tua, dan mempertahankan otoritas ketika anak-anak membutuhkan nasihat.

Banyak teman-temanku yang membuat kesalahan dengan memberikan semua harta mereka terlalu dini. Namun, masa tua bisa bertahan selama 20-30 tahun, penuh dengan kekhawatiran tentang kesehatan, obat-obatan, pengeluaran harian, serta kebutuhan akan kenyamanan dan kebersamaan.

Ini dapat meninggalkan orang tua dengan tidak memiliki apa-apa di masa tuanya. Mereka akan bergantung pada orang lain, bahkan dibiarkan oleh anak-anak mereka sendiri. Cinta itu berharga, tetapi tanpa kemandirian finansial, peran seorang orang tua menjadi berkurang. Pada akhirnya mereka mungkin merasa seperti orang asing di rumah yang telah mereka bangun.

Suatu hari kita akan meninggalkan dunia ini dan memberikan segalanya kepada anak-anak kita, tetapi hal itu harus dilakukan dengan perencanaan yang cermat.

Sementara kita masih hidup, kita seharusnya tetap mandiri, merawat diri sendiri dan membimbing anak-anak kita tanpa bergantung pada mereka.

Anak-anak adalah daging dan darah kita, masa depan kita, dan warisan kita. Tapi cinta tidak sama dengan memanjakan, dan membantu bukan berarti memberi segalanya.

Apa yang kita tinggalkan adalah cara hidup, contoh moral, dan pelajaran tentang tanggung jawab.

Warisan bukan hanya tentang uang; itu adalah seni kasih dengan disiplin.