Pembelian Kembali Saham BFIN di Tengah Fluktuasi Pasar
PT BFI Finance Tbk. (BFIN) telah melakukan aksi pembelian kembali atau buyback sebanyak 26,7 juta saham sepanjang bulan September 2025. Aksi ini dilakukan dalam kondisi pasar yang mengalami fluktuasi signifikan. Informasi tersebut disampaikan melalui laman Bursa Efek Indonesia pada Selasa (30/9/2025) petang.
Direktur BFI Finance, Sudjono, menjelaskan bahwa perusahaan telah merencanakan pembelian kembali saham dalam situasi pasar yang tidak stabil sejak 1 Agustus 2025. Rencana ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13/2023, yang bertujuan untuk menjaga kinerja dan stabilitas pasar modal.
Dalam periode 29 Agustus 2025 hingga 30 September 2025, BFIN melakukan enam kali aksi buyback. Harga pembelian saham bervariasi, yaitu antara Rp770,14 hingga Rp796,24 per saham. Jumlah saham yang dibeli dalam setiap aksi buyback mulai dari 1,61 juta lembar hingga tertinggi sebanyak 8 juta lembar pada 29 Agustus 2025.
Total saham yang berhasil dibeli kembali mencapai 26,7 juta lembar. Sisa dana yang digunakan untuk aksi buyback terakhir pada 30 September 2025 adalah sebesar Rp479,02 miliar.
Performa Saham BFIN
Pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2025), saham BFIN ditutup melemah sebesar 5 poin atau 0,65% ke level Rp760. Dalam satu tahun terakhir, saham BFIN tercatat melemah sebesar 225 poin atau 22,84% secara year on year (YoY).
Beberapa faktor yang memengaruhi penurunan harga saham BFIN antara lain fluktuasi pasar modal, tekanan ekonomi makro, serta persaingan di industri jasa keuangan. Meski demikian, langkah buyback yang dilakukan oleh BFIN menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga nilai saham dan kredibilitasnya di pasar.
Strategi BFIN dalam Menghadapi Ketidakstabilan Pasar
Langkah buyback yang dilakukan BFIN tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai saham, tetapi juga sebagai bentuk kepercayaan terhadap kinerja perusahaan. Dengan melakukan pembelian kembali saham, BFIN berusaha memberikan sinyal positif kepada para pemegang saham bahwa perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang baik meskipun sedang menghadapi tantangan pasar.
Selain itu, aksi buyback juga dapat membantu menstabilkan harga saham dalam jangka pendek. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar, BFIN dapat meningkatkan permintaan terhadap sahamnya, sehingga memperkuat posisi pasar.
Komentar dari Direksi BFIN
Sudjono, Direktur BFI Finance, menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan buyback didasarkan pada analisis mendalam terhadap kondisi pasar dan strategi jangka panjang perusahaan. Ia menekankan bahwa BFIN terus berkomitmen untuk menjaga kinerja keuangan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
"Kami percaya bahwa langkah ini akan membantu memperkuat posisi kami di pasar dan memberikan keuntungan jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Proyeksi Masa Depan
Meski saat ini BFIN menghadapi tantangan pasar, perusahaan tetap optimis terhadap prospek bisnisnya. Dengan strategi yang terencana dan komitmen untuk menjaga kualitas layanan, BFIN berharap dapat kembali memperkuat kinerjanya dalam waktu dekat.
Selain itu, BFIN juga terus memperluas jaringan dan inovasi produk agar mampu bersaing di tengah persaingan ketat di industri jasa keuangan. Dengan dukungan dari para pemegang saham dan strategi yang tepat, BFIN siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!