Bincang Komunitas: Indaba Sulawesi Selatan 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Bincang Komunitas: Indaba Sulawesi Selatan 2025

Peran dan Persiapan dalam Indaba Sulawesi Selatan 2025

Indaba Sulawesi Selatan Pertama 2025 menjadi fokus utama dalam sebuah podcast yang diselenggarakan oleh Tribun Timur. Acara ini menghadirkan dua narasumber penting, yaitu Andi Fahry Makkasau selaku Kepala Pusdiklatda Gerakan Pramuka Sulsel dan Herawati, S. Pd. M. Pd., Ketua Panitia. Podcast ini membahas berbagai aspek terkait persiapan dan peran masing-masing pihak dalam menyelenggarakan acara besar tersebut.

Kegiatan dan Kesibukan Sebelum Indaba

Andi Fahry Makkasau menjelaskan bahwa sejak ia meninggalkan dunia politik, ia lebih fokus pada kegiatan pembinaan, baik itu kepemudaan, kepramukaan, maupun kebudayaan. Ia juga masih aktif sebagai anggota tim ahli cagar budaya Maros serta menjabat sebagai wakil ketua di kuartir cabang Maros dan kuartir daerah Sulawesi Selatan. Di tingkat nasional, ia juga tetap terlibat dalam pengurusan Gerakan Pramuka.

Herawati, sementara itu, adalah seorang guru SMP Negeri 2 Maros. Ia juga aktif dalam PGRI, termasuk sebagai Wakil Pengurus Perempuan PGRI Kabupaten Maros dan Wakil Ketua PGRI cabang Lauk. Di kuartir cabang, ia bertugas sebagai wakil ketua pembinaan anggota dewasa. Ia juga turut serta dalam pengurusan Pusdiklatda Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan.

Membagi Waktu untuk Berbagai Aktivitas

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan tugas organisasi tidak mudah. Namun, Andi Fahry Makkasau dan Herawati berusaha membagi waktu secara efisien. Mereka bekerja sama dengan panitia lainnya agar semua kegiatan berjalan lancar. Meski begitu, mereka tetap memprioritaskan pembinaan terhadap anak-anak pramuka.

Tugas dan Peran di Pusdiklatda

Pusdiklatda memiliki peran penting dalam pendidikan dan pelatihan bagi anggota dewasa. Andi Fahry Makkasau menjelaskan bahwa Pusdiklatda bertugas menciptakan pembina dan pelatih yang berkualitas. Salah satu program yang dilaksanakan adalah Indaba, sebuah acara yang digelar di alam terbuka untuk berbagi pengalaman dan diskusi.

Herawati mengatakan bahwa dirinya mengurusi pelatihan-pelatihan yang telah direncanakan di Pusdiklatda. Ia bekerja sama dengan Andi Fahry Makkasau, karena keduanya sama-sama menjadi pengurus di dalam Pusdiklatda.

Latar Belakang Pelaksanaan Indaba

Indaba merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan kepanduan bagi orang dewasa. Di Indonesia, Indaba baru pertama kali diadakan pada tahun 2016, yang dipimpin langsung oleh Andi Fahry Makkasau saat itu. Ia mengungkapkan bahwa acara ini diadakan untuk memberikan ruang bagi para pembina dan pelatih untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman.

Lokasi dan Jumlah Peserta

Indaba akan diselenggarakan di Kabupaten Maros, Kecamatan Simbang. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada posisi geografis yang strategis, dekat dengan Makassar dan berada di tengah-tengah daerah seperti Pare-Pare dan Toraja. Hingga saat ini, jumlah peserta yang sudah mendaftar mencapai lebih dari 500 orang, meskipun target awalnya adalah 1.000 peserta.

Kabupaten Bone menjadi daerah dengan partisipan terbanyak, karena pengorganisasian dan pendataan pembina pelatih yang lebih baik dibandingkan daerah lain. Meskipun ada kendala di beberapa wilayah, semangat peserta tetap tinggi.

Fasilitas dan Pengamanan

Fasilitas yang disediakan mencakup MCK, tempat kegiatan, dan berbagai slot aktivitas yang telah dirancang oleh panitia. Saat ini, fasilitas telah mencapai 85% penyelesaian. Untuk pengamanan, panitia bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pemerintah setempat agar kegiatan berjalan aman dan lancar.

Alasan Pemilihan Tanggal

Indaba tidak digelar pada tanggal 17 Agustus karena banyaknya kegiatan lain yang berbarengan. Tradisi di berbagai kabupaten menunjukkan bahwa hari kemerdekaan seringkali diisi dengan upacara dan kegiatan sekolah. Oleh karena itu, Indaba dipilih pada waktu setelah semua kegiatan tersebut selesai.

Akomodasi dan Dukungan Pemda

Untuk akomodasi, panitia mengajak UMKM lokal untuk ikut serta dalam penyediaan makanan. Hal ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi peserta, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi. Dukungan dari Pemda Maros dinilai cukup baik, terutama dalam hal prasarana. Pemda memberikan bantuan yang luar biasa untuk memastikan kelancaran acara.