Biodata Gusti Bhre yang Dipecat Erick Thohir dari Komisaris PT KAI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Biodata Gusti Bhre yang Dipecat Erick Thohir dari Komisaris PT KAI

Profil Lengkap Gusti Bhre, Raja Mangkunegaran yang Pernah Menjabat Komisaris PT KAI

Gusti Bhre, atau dikenal dengan nama lengkap Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, adalah seorang tokoh penting di Jawa Tengah. Ia saat ini menjabat sebagai Sri Paduka Mangkunagara X, raja atau adipati dari Kadipaten Mangkunegaran yang berdiri sejak tahun 1757. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI) selama hampir tiga tahun.

Pemecatan Gusti Bhre sebagai Komisaris PT KAI terjadi setelah keputusan resmi dari Menteri BUMN Erick Thohir. Keputusan tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan yang dikeluarkan pada tanggal 12 Agustus 2025. Dengan demikian, nama Gusti Bhre tidak lagi tercantum sebagai anggota komisaris PT KAI setelah SK pergantian tersebut dikeluarkan.

Sebagai seorang pejabat komisaris, Gusti Bhre bertugas untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada direksi PT KAI. Namun, kini ia lebih fokus pada tanggung jawabnya sebagai pemimpin di Kadipaten Mangkunegaran.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Gusti Bhre lahir pada 29 Maret 1997 di Kota Surakarta. Ia adalah putra dari Mangkunegara IX, yang meninggal pada 13 Agustus 2021. Setelah ayahnya wafat, Gusti Bhre ditetapkan sebagai penerus takhta Kadipaten Mangkunegaran pada 1 Maret 2022. Ia kemudian dinobatkan sebagai raja pada 12 Maret 2022, bertepatan dengan penanggalan Jawa pada hari Sabtu Pahing, 8 Ruwah 1955 Alip.

Dalam keluarga kerajaan, Gusti Bhre memiliki kakak perempuan bernama GRAJ Ancillasura Marina Sudjiwo. Selain itu, ia juga memiliki dua kakak tiri dari istri pertama Mangkunegara IX, yaitu Sukmawati Soekarnoputri. Kakak tiri tersebut adalah GPH Paundrakarna Sukma Putra dan GRA Putri Agung Suniwati (Menur).

Gusti Bhre menamatkan pendidikan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 2019. Selama masa studinya, ia berhasil meraih gelar champion dalam ajang Pre-Moot Willem C. Vis Internasional Commercial Arbitration Moot yang ke-10 di Praha, Republik Ceko. Ajang ini merupakan persiapan bagi peserta sebelum mengikuti kompetisi besar, yaitu Vis Moot.

Perjalanan Karier dan Pencalonan Wali Kota Solo

Gusti Bhre pernah menjadi calon Wali Kota Solo dalam Pilwalkot Solo. Ia diusung oleh enam partai politik, antara lain Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PKB, dan PSI. Namun, ia memilih mundur dari pencalonan pada 27 Agustus 2024. Pengunduran dirinya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perselisihan dalam keluarga serta ketidaksetujuan dari ibunya.

Dalam pernyataannya, Gusti Bhre menyampaikan bahwa ia merasa belum mampu mengatur hal-hal kecil, seperti masalah keluarga. Hal ini membuatnya merasa tidak siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar, seperti menjadi Wali Kota Solo.

Dinamika Pemilihan dan Penobatan

Proses pemilihan Gusti Bhre sebagai Adipati Mangkunegaran tidak berjalan mulus. Ada beberapa kandidat lain yang muncul, seperti GPH Paundrakarna dan Kanjeng Roy. Selain itu, isu agama juga sempat menjadi perhatian karena Gusti Bhre awalnya seorang penganut Katolik. Namun, ia kemudian memutuskan untuk berpindah agama menjadi Islam, sehingga sesuai dengan aturan kerajaan.

Setelah semua isu selesai, pengumuman resmi tentang penerus takhta dilakukan oleh perwakilan kerabat inti. Upacara penobatan dilaksanakan pada 12 Maret 2022 di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran. Acara ini dihadiri oleh banyak tokoh penting, termasuk Presiden RI Joko Widodo, tiga penguasa pewaris takhta Mataram, serta para pejabat tinggi daerah.

Peran dan Tanggung Jawab Saat Ini

Sebagai raja Mangkunegaran, Gusti Bhre memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keberlanjutan dan keharmonisan kerajaan. Ia juga terus berupaya untuk memperkuat identitas budaya dan tradisi yang ada di wilayahnya. Di samping itu, ia tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintah pusat dan daerah agar dapat bekerja sama dalam berbagai program pembangunan.

Selain itu, Gusti Bhre juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya. Ia percaya bahwa kepemimpinan yang baik harus didasari oleh kepedulian terhadap masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Dengan latar belakang pendidikan hukum dan pengalaman kepemimpinan, Gusti Bhre diharapkan mampu membawa Mangkunegaran ke arah yang lebih maju dan sejahtera.