
Film Indonesia yang Bersaing di Oscar 2026
Film Sore: Istri dari Masa Depan resmi menjadi perwakilan Indonesia di ajang Oscar 2026. Pengumuman ini dilakukan oleh Cerita Films, rumah produksi film tersebut, melalui unggahan di laman Instagram mereka. Film yang ditulis dan disutradarai oleh Yandy Laurens ini dipilih oleh Komite Seleksi Oscar Indonesia untuk kategori Best International Feature Film.
Dengan alur cerita yang menarik dan kesuksesan di box office, film ini berhasil menarik perhatian penonton sekaligus mencatatkan prestasi yang mengesankan. Namun, jika dibandingkan dengan kontender dari negara lain yang telah lebih dulu memperoleh penghargaan di festival-festival film bergengsi, peluangnya untuk mendapatkan perhatian anggota Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS) masih menjadi pertanyaan besar.
Eksistensi di Festival Film Internasional
Banyak negara memiliki kebijakan untuk mengirimkan film yang telah tampil di berbagai festival film internasional. Hal ini dilakukan karena sorotan global yang didapat oleh film tersebut dapat membantu dalam menarik perhatian anggota Academy. Meskipun tidak harus tampil di festival besar seperti Venice, Cannes, Berlinale, Sundance, atau Toronto, festival-festival lain seperti Busan International Film Festival juga penting sebagai ajang promosi.
Sayangnya, Sore: Istri dari Masa Depan tidak memanfaatkan momen ini. Berdasarkan pengamatan, tampaknya tim produksi lebih fokus pada pasar komersial. Kesuksesan di box office dan sambutan positif dari kritikus menjadi alasan utama untuk mengajukan film ini ke Komite Seleksi Oscar Indonesia.
Kampanye Oscar yang Terbatas
Meski film ini memiliki potensi, gaungnya saat ini masih jauh dari kontender lain. Pendaftaran film untuk kategori Best International Feature Film akan ditutup pada 1 Oktober 2025, sehingga Sore: Istri dari Masa Depan masih memiliki waktu untuk memperkuat kampanye. Namun, biaya kampanye Oscar biasanya sangat besar, mencapai belasan hingga puluhan juta dolar AS.
Biaya ini mencakup berbagai aspek seperti tim profesional, agensi PR, marketing, iklan For Your Consideration, serta private screening. Sayangnya, hingga saat ini, biaya kampanye tetap menjadi tanggung jawab rumah produksi. Jika pemerintah terkait bersedia memberikan dukungan finansial, seperti yang dilakukan Thailand untuk film How to Make Millions Before Grandma Dies, maka peluang Sore: Istri dari Masa Depan untuk menarik perhatian anggota Academy bisa meningkat.
Persaingan yang Sengit
Persaingan di kategori Best International Feature Film tahun ini sangat ketat. Beberapa film yang dianggap kuat antara lain Sentimental Value (Norwegia), The Voice of Hind Rajab (Tunisia), dan The Mysterious Gaze of the Flamingo (Chile). Semua film ini telah meraih penghargaan di festival-festival besar seperti Cannes dan Venice.
Selain itu, masih ada beberapa negara yang belum mendaftarkan wakilnya, termasuk Spanyol dan Prancis. Prancis sendiri sedang menghadapi pilihan sulit antara dua film yang kuat. Dengan pengalaman dan dukungan tim kampanye profesional, kemungkinan besar film-film ini sudah memastikan posisi mereka di shortlist.
Bukan Tipikal Film Oscar-Bait
Yandy Laurens dikenal mampu menyajikan perspektif baru dalam genre romance. Sore: Istri dari Masa Depan hadir sebagai inovasi segar dengan kisah romansa yang mendayu dan sentuhan fiksi ilmiah. Namun, dari sudut pandang Oscar, film ini mungkin bukan pilihan favorit anggota Academy.
Mayoritas film yang sukses di Oscar sering kali mengangkat isu-isu sosial, politik, atau budaya yang relevan secara global. Meskipun Sore: Istri dari Masa Depan memiliki premis yang kuat, film ini terasa kurang menggigit jika dibandingkan dengan kontender lain yang lebih relevan.
Apakah Film Ini Bisa Masuk Shortlist?
Jawabannya adalah bukan hal yang mustahil. Peluang bisa diperbesar jika segala upaya dilakukan, mulai dari promosi hingga kampanye yang lebih gencar. Kita tunggu saja pengumuman shortlist untuk Best International Feature Film ajang Oscar ke-98 yang akan diumumkan pada 16 Desember 2025.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!