
Kritik Ruang Ganti Stadion GHAS dan Respons Terbuka dari CEO Semen Padang FC
Kondisi ruang ganti di Stadion Gelora Haji Agus Salim (GHAS) yang terletak di Kota Padang, Sumatera Barat, akhir-akhir ini menjadi perhatian publik. Kritik yang muncul dari berbagai pihak, termasuk pemain lawan dan netizen, memicu respons langsung dari CEO Semen Padang FC, Win Bernadino. Ia tidak hanya mengakui kekurangan fasilitas tersebut, tetapi juga menegaskan komitmen klub untuk terus berupaya meningkatkan kenyamanan bagi semua pihak.
Win Bernadino secara terbuka menyampaikan bahwa ruang ganti stadion yang dibangun pada tahun 1980 itu memang tidak bisa disebut modern. Ia menjelaskan bahwa renovasi total sangat sulit dilakukan karena keterbatasan dana dan kepemilikan stadion yang bukan sepenuhnya di tangan klub. Meski begitu, ia mengatakan bahwa manajemen selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada tim tamu yang datang.
“Terima kasih atas masukan dan saran mengenai kondisi ruang ganti GHAS. Kami menyadari bahwa tidak mudah merenovasi stadion yang sudah berdiri sejak 1980 dengan dana sendiri,” tulis Win dalam unggahan media sosialnya. Ia juga menambahkan bahwa jumlah pemain dan ofisial yang semakin bertambah membuat ruang yang sempit semakin terasa sempit.
Menurutnya, penyambutan tim tamu oleh Semen Padang FC seperti menerima saudara kandung yang datang jauh-jauh. Ia menekankan bahwa klub selalu berusaha memberikan sambutan yang terbaik. Bahkan, ia menyebut bahwa banyak klub lain juga berusaha menutupi kekurangan fasilitas mereka agar terlihat lebih baik di mata pihak lain.
“Football is about RESPECT,” ujar Win dalam penutup pernyataannya. Ia menegaskan bahwa sikap saling menghormati harus dijaga bersama oleh seluruh klub peserta kompetisi.
Respons terbuka dari Win mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Banyak orang menilai bahwa sikapnya mencerminkan jiwa besar seorang pemimpin klub yang lebih mengutamakan penghormatan dan persaudaraan antar sesama.
Stadion GHAS memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi masyarakat Minang. Dibangun sejak tahun 1980, stadion ini telah menjadi saksi perjalanan panjang Semen Padang FC di kancah sepak bola nasional. Namun, dari segi fasilitas, stadion ini jauh tertinggal dibandingkan stadion-stadion baru di Indonesia.
Dengan adanya instruksi langsung dari Presiden RI, Stadion GHAS masuk daftar renovasi besar-besaran. Harapan besar diarahkan agar stadion ini dapat memenuhi seluruh standar AFC untuk menggelar pertandingan internasional.
Win mengajak seluruh pihak untuk tetap sabar dan memberikan dukungan. Menurutnya, jika proses renovasi berjalan lancar, stadion ini bisa kembali menjadi kebanggaan masyarakat Padang dan Sumatera Barat.
Meski saat ini fasilitas GHAS jauh dari ideal, Semen Padang FC tetap bertekad menjaga martabat klub. Mereka akan terus berusaha menyambut lawan dengan hormat dan berjuang menjaga semangat persaudaraan di dunia sepak bola.
Akhirnya, kritik pedas soal ruang ganti GHAS tidak membuat Semen Padang FC minder. Sebaliknya, kritik itu disambut dengan keterbukaan, semangat perbaikan, dan pesan menyejukkan: sepak bola adalah tentang RESPECT.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!