BPJS Ketenagakerjaan Dorong Budaya K3 dengan Upaya Promotif dan Preventif

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peningkatan Kesadaran K3 di Tempat Kerja

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini didukung oleh data klaim yang tercatat di BPJS Ketenagakerjaan, yaitu sebanyak 141 ribu kasus kecelakaan kerja pada tahun 2024. Keadaan ini mendorong pemerintah untuk terus memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk serikat pekerja dan BPJS Ketenagakerjaan, guna meningkatkan kesadaran akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Menaker Yassierli menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi masih sangat besar. “PR kita masih besar, masih banyak, tingkat kecelakaan itu masih tinggi, artinya tempat kerja kita masih rentan,” ujarnya saat membuka workshop K3 yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Senin (22/9). Workshop tersebut dihadiri oleh 300 perwakilan dari serikat pekerja dan buruh.

Dalam acara tersebut, Menaker Yassierli berharap para pekerja dapat menjadi agen perubahan dalam memperkuat budaya K3 di lingkungan kerjanya masing-masing. Selain itu, ia juga mengimbau kepada pimpinan perusahaan untuk menempatkan pekerja sebagai aset perusahaan dan memberikan ruang yang lebih bagi mereka untuk terlibat dalam penguatan K3.

Peran Serikat Pekerja dalam Meningkatkan Budaya K3

Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat menyampaikan bahwa penerapan K3 mencerminkan tingkat peradaban suatu bangsa. Ia berharap acara ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan level peradaban melalui K3. “Saya berharap acara ini adalah bagian dari pada kita meningkatkan level peradaban kita dalam kemanusiaan melalui K3. Kalau peradaban berarti bukan tugas menteri saja, bukan tugas BPJS Ketenagakerjaan saja, bukan tugas perusahaan saja, tapi tugas kita semua,” tegas Jumhur.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro menegaskan komitmen BPJS dalam mendukung program-program pemerintah yang bertujuan memberikan rasa aman bagi pekerja. Ia menjelaskan bahwa selama ini BPJS lebih banyak berperan pada aspek kuratif dan rehabilitatif pasca kecelakaan kerja. Namun dengan adanya sinergi K3, harapan adalah agar upaya promotif dan preventif dapat terintegrasi dalam satu siklus yang utuh.

“Dengan demikian, seluruh pendekatan mulai dari pencegahan hingga pemulihan dapat saling melengkapi, membawa kita ke level yang lebih tinggi dalam menghadirkan budaya K3 di lingkungan kerja secara bersama-sama,” terang Pramudya.

Berbagai Program Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia melaporkan bahwa BPJS telah melakukan berbagai kegiatan promtif dan preventif selama 2025. Salah satunya adalah program Perusahaan Sadar (Pasar) Budaya K3, yang melakukan intervensi terhadap perencanaan K3 di perusahaan peserta. Selain itu, BPJS juga menyelenggarakan Pelatihan K3 Rumah Sakit di Surabaya, Bali, dan Jakarta pada Agustus lalu.

BPJS Ketenagakerjaan juga menggelar seminar yang fokus pada topik Mental Health and Healthy Lifestyle, yang diikuti hingga 250 pekerja dari generasi Z. Untuk pekerja dengan mobilitas tinggi, BPJS memberikan Defensive Driving Training kepada lebih dari 600 pekerja. Selain itu, BPJS secara konsisten memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) kepada perusahaan-perusahaan peserta.

Roswita berharap kontribusi BPJS Ketenagakerjaan tersebut dapat mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat budaya K3 di Indonesia. “Semoga sinergi ini dapat semakin memperkuat budaya K3 di seluruh tempat kerja, sehingga pekerja Indonesia dapat beraktivitas dengan aman, sehat, produktif dan tentunya dilindungi BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya.