Performa Kuat Bitcoin di Awal Oktober 2025
Bitcoin kembali menunjukkan performa yang kuat pada awal Oktober 2025. Aset kripto terbesar di dunia ini diperdagangkan di kisaran USD 116.800 atau sekitar Rp 1,94 miliar per koin. Kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai USD 2,32 triliun atau Rp 38.583 triliun, sementara volume perdagangan harian berada di angka USD 61,04 miliar atau Rp 1.016 triliun.
Harga Bitcoin bergerak dalam rentang intraday antara USD 112.819 hingga USD 116.900. Grafik harian menunjukkan bahwa aset ini masih berkutat di bawah level resistance USD 117.000–118.000 atau sekitar Rp 1,94–1,96 miliar. Level tersebut terakhir kali disentuh pada awal September.
Sejak menyentuh titik terendah USD 107.270 atau sekitar Rp 1,78 miliar, Bitcoin terus mencetak higher low, yang mengindikasikan adanya tren pemulihan. Peningkatan volume perdagangan juga memperkuat sinyal optimisme pasar.
Pada grafik 4 jam, pola rounded bottom yang terbentuk sejak 25–28 September berkembang menjadi breakout tajam hingga mencapai USD 116.839 atau sekitar Rp 1,94 miliar. Struktur harga ini menunjukkan pola higher low dan higher high, yang menandakan bahwa akumulasi dari investor besar sedang berlangsung.
Sementara itu, grafik 1 jam menunjukkan terbentuknya pola bullish flag. Breakout candle yang dikonfirmasi dengan volume tinggi membawa harga ke USD 116.839. Trader jangka pendek kini mengincar area pullback di USD 115.800–116.000 (Rp 1,93 miliar), dengan batas pengaman di sekitar USD 115.000 atau Rp 1,91 miliar.
Meskipun tren jangka pendek tampak positif, indikator teknikal masih netral. Relative Strength Index (RSI) berada di level 59, Stochastic di 69, dan Commodity Channel Index (CCI) di 58. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Bitcoin belum dalam kondisi jenuh beli.
Sinyal bullish juga muncul dari Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang baru saja menembus zona positif. Momentum indicator mencatat angka 1.505, cukup tinggi untuk mendukung tren kenaikan. Seluruh moving average periode pendek hingga panjang juga berada di bawah harga, dengan SMA 200 di level USD 104.932 atau Rp 1,74 miliar, yang menandakan kekuatan tren jangka panjang.
Dari sisi optimis, struktur harga yang solid, volume perdagangan yang meningkat, serta semua moving average yang mengarah ke atas memberi peluang Bitcoin menembus resistance USD 118.000 dan bahkan menguji USD 124.000 atau sekitar Rp 2,06 miliar.
Namun, para analis mengingatkan bahwa level USD 118.000 adalah area kunci. "Resistance ini ibarat tali beludru yang membatasi reli. Jika gagal ditembus, harga bisa kembali ke level USD 112.000 atau sekitar Rp 1,86 miliar."
Dengan kondisi ini, pasar Bitcoin memang sedang berada di jalur bullish, tetapi potensi bull trap tetap mengintai jika volume tidak mendukung reli lanjutan. Para investor dan trader harus tetap waspada terhadap pergerakan harga dan indikator teknikal yang terus berubah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!