Bursa Asia Bergerak Beragam Pagi Ini, RBA Mulai Rapat Dua Hari

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Bursa Asia-Pasifik pada Awal Pekan

Pada awal pekan ini, bursa saham di kawasan Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam. Investor sedang memantau hasil dari rapat kebijakan Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) yang berlangsung selama dua hari. Rapat ini menjadi fokus utama karena akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter negara tersebut.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Reuters, diperkirakan RBA akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,6%. Namun, para ekonom melihat bahwa bank sentral menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Commonwealth Bank of Australia menyatakan bahwa RBA mungkin berada dalam posisi yang lebih sulit dibandingkan rapat-rapat terdahulu. Hal ini didorong oleh ketegangan dalam data ekonomi yang terjadi saat ini.

CBA menyoroti data inflasi Agustus yang menunjukkan adanya risiko kenaikan signifikan pada inflasi kuartal III. Selain itu, tren siklus kenaikan aktivitas ekonomi juga menjadi perhatian. Meski demikian, ada juga sinyal-sinyal perlambatan dalam pasar tenaga kerja dan pertumbuhan upah yang mulai moderat.

Di pasar regional, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat sebesar 0,43%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,05%, dan indeks Kosdaq bertambah 0,82%. Di sisi lain, pasar Jepang mengalami penurunan. Indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,68% dan Topix turun 1,27% setelah mencatat rekor tertinggi pada perdagangan Jumat lalu.

Di Hong Kong, kontrak berjangka Hang Seng berada di level 26.290, yang lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI di posisi 26.128,2. Sementara itu, di Amerika Serikat (AS), ketiga indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (26/9). Hal ini terjadi setelah rilis data inflasi terbaru.

Dow Jones Industrial Average naik 299,97 poin atau 0,65% menjadi 46.247,29. S&P 500 bertambah 0,59% ke 6.643,70, dan Nasdaq Composite menguat 0,44% ke 22.484,07. Penguatan ini berhasil menghentikan tren penurunan tiga hari beruntun. Namun, secara mingguan, ketiga indeks masih mencatat pelemahan. Nasdaq turun 0,7%, S&P 500 terkoreksi 0,3%, dan Dow melemah 0,2% pada pekan lalu.

Pergerakan pasar saham di kawasan Asia-Pasifik dan AS menunjukkan dinamika yang kompleks. Investor tetap waspada terhadap perkembangan terkini, terutama terkait kebijakan moneter dan data ekonomi yang dapat memengaruhi stabilitas pasar. Dengan situasi yang terus berkembang, pemantauan terhadap indikator ekonomi dan kebijakan bank sentral menjadi sangat penting bagi para pelaku pasar.