Capai 141 Persen! Penyebaran TBC Anak di Subang Melebihi Perkiraan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyebaran TBC di Kabupaten Subang Mengkhawatirkan

Di Kabupaten Subang, sebanyak 1.810 anak terinfeksi penyakit Tuberkulosis (TBC), angka ini jauh melebihi perkiraan awal Dinas Kesehatan setempat. Hasil pendataan yang dilakukan sepanjang tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah kasus TBC pada anak-anak mencapai 141% dari estimasi awal. Angka ini menjadi perhatian serius karena berkaitan langsung dengan generasi muda.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, mengungkapkan bahwa dari perkiraan awal sebanyak 1.285 kasus anak, ditemukan sebanyak 1.810 kasus. Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Menurutnya, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui percikan ludah saat penderita batuk atau bersin. Penderita TBC biasanya mengalami gejala pada organ dalam, khususnya paru-paru.

Data menunjukkan bahwa selama tahun 2024, terdapat sekitar 6.658 kasus penyebaran TBC di Subang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.204 kasus (93%) berhasil ditemukan dan ditangani oleh petugas dari Dinkes Subang. Meski angka penemuan kasus mendekati target, ada beberapa indikator yang masih perlu ditingkatkan. Sayangnya, Maxi tidak menjelaskan secara rinci mengenai indikator tersebut.

Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai

Penyebaran TBC di Subang diyakini masih marak, namun penanganannya dinilai belum optimal. Dinkes Subang memperkirakan ada sekitar 32.356 orang yang diduga mengalami gejala TBC seperti batuk berdahak atau berdarah, nyeri dada, nyeri saat bernapas atau batuk, demam dan kedinginan, berkeringat di malam hari hingga kelelahan.

Maxi juga menyebutkan bahwa sebanyak 3.238 orang terinfeksi TBC sekaligus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kondisi ini disebut sebagai koinfeksi HIV/TB, yang meningkatkan risiko TB aktif dan bisa menjadi penyebab kematian bagi penderita HIV. Untuk mengurangi risiko kematian, deteksi dini TBC sangat penting. Dinkes Subang akan terus memperkuat deteksi dini, pengobatan tuntas, serta edukasi masyarakat agar stigma terhadap TBC berkurang.

Tingkat Keberhasilan Pengobatan dan Kasus TBC Resistensi Obat

Angka keberhasilan pengobatan TBC di Subang mencapai 85%, yaitu sebanyak 4.881 kasus. Meskipun demikian, angka ini masih di bawah target nasional yang ditetapkan sebesar 90%. Selain itu, terdapat 72 kasus TBC Resisten Obat (RO) atau kebal terhadap obat-obatan standar. Namun, hanya 50 orang yang memulai pengobatan TBC RO, dengan capaian sebesar 69% dari total target 95%.

Maxi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya penanganan dan pencegahan TBC. Ia berharap eliminasi TBC di Subang dapat tercapai sesuai target nasional.

TBC di Indonesia: Masalah Global

Berdasarkan laporan Global TB Report 2024, Indonesia menempati posisi kedua di dunia dengan jumlah kasus TBC terbanyak setelah India. Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat sekitar 1.090.000 kasus TBC dengan 125.000 kematian setiap tahun. Rata-rata, terjadi sekitar 14 kematian per jam akibat TBC.

Pada tahun 2024, tercatat ada 885.000 kasus TBC yang terdiri dari 496.000 laki-laki dan 359.000 perempuan. Jumlah ini tidak termasuk 135.000 kasus yang dialami anak-anak usia 0-14 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa TBC tetap menjadi ancaman serius yang memerlukan perhatian lebih besar dari semua pihak.