Cegah Keracunan, DPRD Kabupaten Bandung Diminta Evaluasi Program Makan Gratis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

DPRD Kabupaten Bandung Minta Anggota Meninjau Pelaksanaan Program MBG

Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung diharapkan untuk melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di setiap daerah pemilihan masing-masing. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan terjadinya kasus keracunan yang pernah terjadi sebelumnya.

Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bandung, M Akhiri Hailuki, menyampaikan harapan agar tidak ada lagi kasus keracunan dalam pelaksanaan program MBG. Ia menekankan pentingnya pengendalian mutu atau quality control pada setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). "Pimpinan DPRD Kabupaten Bandung telah memberikan tugas kepada seluruh anggota untuk meninjau pelaksanaan program MBG di setiap dapil guna memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan kepada siswa," ujar Hailuki.

Hailuki menilai bahwa penyebab keracunan pada penerima manfaat MBG bisa saja disebabkan oleh kurangnya pengawasan dalam proses produksi di SPPG. Ia menjelaskan bahwa lemahnya kontrol kualitas berpotensi menyebabkan kontaminasi pada bahan makanan. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa beberapa faktor lain seperti kuota produksi dan distribusi juga bisa menjadi penyebab masalah tersebut.

"Perlu adanya langkah tepat dalam proses produksi maupun distribusi. Kuota produksi di tiap-tiap SPPG harus proporsional agar kualitas makanan tetap terjaga," tambah Hailuki.

Sebelumnya, di Kabupaten Bandung, sebanyak 12 siswa SDN Legokhayam, Kecamatan Cilengkrang mengalami gejala mual, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi MBG. Kejadian ini memicu tindakan cepat dari Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Kesehatan. Dinas tersebut telah mengambil sampel makanan yang belum dikonsumsi dari dapur maupun muntahan siswa, kemudian menyerahkan kepada Laboratorium Kesehatan Jawa Barat (Labkes Jabar).

Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah menyampaikan laporan mengenai kejadian tersebut kepada Satgas MBG Kabupaten Bandung. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi penyebab pasti dari kasus keracunan tersebut serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Faktor-Faktor yang Bisa Menyebabkan Keracunan MBG

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan keracunan dalam program MBG antara lain:

  • Kurangnya pengawasan mutu pada proses produksi makanan.
  • Kesalahan dalam distribusi yang bisa menyebabkan makanan terkontaminasi.
  • Kuota produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga berdampak pada kualitas makanan.
  • Tidak adanya sistem pengawasan yang ketat dari pihak SPPG maupun instansi terkait.

Dengan adanya peninjauan oleh anggota DPRD, diharapkan akan tercipta sistem pengawasan yang lebih baik. Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG dan memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan makanan yang aman dan bergizi.

Upaya Pemerintah dan Instansi Terkait

Pemerintah Kabupaten Bandung bersama dengan Dinas Kesehatan dan Satgas MBG terus berupaya untuk memastikan keselamatan penerima manfaat program ini. Tindakan yang dilakukan mencakup pengambilan sampel makanan, pemeriksaan laboratorium, serta koordinasi antarinstansi.

Selain itu, pihak DPRD juga meminta agar semua pihak terkait bekerja sama dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan program MBG dapat berjalan secara efektif dan aman bagi para siswa.