Cerita-cerita yang menyembuhkan akan menguji, menginspirasi — Oreofe Olubajo

Dalam lingkungan teater dan film Inggris yang terus berkembang, wajah-wajah baru muncul dengan kisah-kisah ketangguhan, pertumbuhan, dan semangat. Di antaranya adalah bakat Nigeria yang sedang naik daun yang menapaki jalannya dari kelas ke panggung, lalu ke layar, baik besar maupun kecil.

Seorang siswa dari Sekolah Aksi Identitas terkenal di London, perjalanannya dari pemula hingga aktor tingkat lanjut dalam waktu kurang dari dua tahun mencerminkan kombinasi antara komitmen yang tak kenal lelah, keyakinan spiritual, dan sensitivitas artistik.

Awalnya dari Nigeria, perjalanan penyanyi muda ini ke London tidak hanya merupakan perpindahan geografis, tetapi juga langkah menuju inti panggilannya. Mendaftar di Identity School of Acting, yang dikenal telah membentuk bakat seperti Letitia Wright dan John Boyega, ia memulai perjalanan yang intensif dan transformasional. Dalam waktu kurang dari 24 bulan, ia berkembang melalui tingkatan sekolah tersebut, bukan hanya sebagai siswa, tetapi sebagai seniman yang antusias yang haus akan keterampilan, karakter, dan makna.

Saya masuk dengan sedikit pengetahuan," katanya, "tapi saya berkeinginan untuk belajar segalanya. Saya ingin memahami apa yang membuat sebuah karakter bernapas, apa yang membuat sebuah penampilan terasa hidup.

Tetapi di dalam bercerita, bakat sejatinya berkembang dengan baik.

BACA JUGA DARI NIGERIAN TRIBUNE: VIDEO: Iya Osun, pengikut lainnya dalam suasana pesta, menantikan prosesi Arugba

Dalam film pendek "Medan Perang Pikiran", ia memberikan penampilan yang menyentuh yang mengeksplorasi perang rohani dan psikologis, kebohongan yang kita terima dari kritik internal kita sendiri, setan-setan kita, dan perjalanan menuju pembebasan diri melalui iman. Film ini mengambil tema Kristen yang dalam, dan sesuai dengan keyakinannya sendiri.

Ini tentang kebenaran," katanya menjelaskan. "Mengenai mengenali suara Tuhan dibandingkan dengan suara keraguan. Proyek ini sangat berarti bagiku.

Karya terbarunya melibatkan film pendek lainnya, "Objection", sebuah eksplorasi berani tentang tema-tema seperti pernikahan dan pengkhianatan. Film ini tidak menghindari kompleksitas emosional, demikian pula dirinya.

Peran bukan hanya tentang dilihat," katanya. "Itu tentang digunakan. Itu tentang menceritakan kisah-kisah yang menyembuhkan, menguji, dan menginspirasi.

Karya teatriknya mendukung hal itu. Di panggung, dia telah memainkan berbagai peran yang kompleks dan beragam. Dalam drama provokatif Neil LaBute "The Shape of Things," dia memainkan peran Adam, peran yang menuntut kerentanan emosional dan mengeksplorasi tema manipulasi dan identitas.

Sebelumnya, dia tampil dalam "Against the Tide," sebuah pertunjukan yang menampilkan berbagai adegan yang dihubungkan oleh tema perlawanan dan ketangguhan, di mana dia bersinar sebagai kehadiran yang stabil dan penuh emosi.

Baru-baru ini, dalam produksi Chekhov "Aku Vanya", dia memainkan Dr. Astrov, karakter yang filosofis yang terbelah antara idealisme dan kekecewaan. Dari ketangguhan Inggris modern hingga kesedihan Rusia klasik, ia menunjukkan kemampuan yang jauh melebihi usianya dalam seni peran.

Dengan gaya yang stabil dan kecerdasan emosional mendalam, Oreofe tidak mengejar popularitas. Sebaliknya, dia sedang membangun sesuatu yang abadi: kumpulan karya yang mencerminkan warisan Nigeria-nya serta pengalamannya di London.

Langkah selanjutnya termasuk lebih banyak pekerjaan di depan layar dan ambisi untuk menulis serta memproduksi cerita asli. Ia terutama tertarik pada narasi yang berpusat pada penyembuhan, identitas, dan iman dalam dunia sekuler.

Kita semua sedang mencari sesuatu, dan saya pikir film dan teater bisa menjadi cermin yang menunjukkan siapa kita, tetapi juga siapa kita bisa menjadi.