
Wisatawan Australia Menghabiskan Rp 69 Juta untuk Suntik Rabies Setelah Anaknya Digigit Monyet di Bali
Seorang wisatawan asal Australia, Flavia McDonald, mengeluarkan dana sebesar Rp 69 juta untuk mendapatkan suntik rabies bagi putrinya setelah terjadi insiden yang tidak terduga saat berkunjung ke Bali. Insiden ini berawal dari kunjungan keluarga McDonald ke Monkey Forest Ubud, Gianyar, yang seharusnya menjadi pengalaman menyenangkan.
Pada awal September 2025, Flavia dan keluarganya memutuskan untuk berlibur ke Bali sebagai kejutan untuk ayah mereka dalam perayaan Hari Ayah. Lorena, putri Flavia yang berusia 12 tahun, mengusulkan ide perjalanan tersebut setelah beberapa hari sebelumnya keluarga tersebut diguyur hujan deras di Sydney. Pada 5 September, mereka memberikan kejutan tersebut kepada sang ayah, dan keesokan harinya langsung terbang ke Bali dengan penuh antusiasme.
Setibanya di Pulau Dewata, keluarga ini memilih menginap di kawasan Seminyak. Namun, karena ramalan cuaca menunjukkan bahwa Ubud akan lebih cerah dibanding Seminyak, mereka memutuskan untuk menghabiskan setengah hari di Ubud pada Rabu pagi, 10 September 2025. Monkey Forest Ubud menjadi destinasi utama mereka.
Sebelum memasuki kawasan wisata, Flavia memastikan keluarganya mematuhi instruksi petugas terkait aturan keamanan dan cara berinteraksi dengan monyet liar. Tas, kacamata, dan barang-barang kecil lainnya diamankan agar tidak menarik perhatian hewan.
Setelah berkeliling selama sekitar 40 menit, keluarga McDonald beristirahat di sebuah amfiteater terbuka. Tiba-tiba, situasi berubah ketika seekor monyet melompat ke bahu suami Flavia. Tak lama kemudian, monyet itu berpindah ke bahu Lorena. Dalam hitungan detik, monyet tersebut mulai menarik-narik baju Lorena dan merogoh saku bajunya.
Saat Flavia berusaha mengusirnya, monyet itu justru menggigit leher Lorena. Meski tidak langsung merasakan sakit akibat gigitan tersebut, darah segar terlihat keluar dari lehernya, membuat Flavia panik. Ia berusaha tetap tenang agar putrinya tidak semakin histeris.
Meski kawasan tersebut dipadati turis, tidak ada staf yang datang membantu. Flavia segera membawa putrinya ke pos pertolongan pertama. Di sana, staf Monkey Forest menepis kekhawatirannya dan menyebut monyet-monyet di kawasan tersebut aman dari rabies. Luka gigitan hanya dibersihkan dengan air dan sabun, serta diberi informasi bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun, Flavia merasa tidak puas dengan penanganan tersebut dan langsung membawa Lorena ke sebuah klinik di Ubud. Di klinik itu, Lorena mendapat serangkaian suntikan rabies di bagian tubuh yang berbeda, termasuk di sekitar luka gigitan, serta di lengan dan kaki. Selain itu, ia juga diberi obat antivirus herpes B yang harus diminum enam tablet per hari selama dua minggu.
Ketenangan Flavia kembali terguncang saat menerima tagihan medis. Untuk semua perawatan darurat tersebut, pihak klinik meminta pembayaran sebesar Rp 69 juta atau setara dengan USD 4.165. Meski memiliki asuransi perjalanan, dana darurat tidak bisa langsung digunakan. Akhirnya, Flavia terpaksa menutup biaya tersebut menggunakan dana pribadi.
Flavia mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap pengelola Monkey Forest yang menyepelekan risiko rabies dan tidak memberikan rekomendasi medis yang tepat. Ia juga menilai tidak ada tanggung jawab langsung dari pihak pengelola ketika insiden menimpa keluarganya.
Insiden ini kembali memantik perhatian wisatawan terhadap keamanan di kawasan wisata populer Bali. Monkey Forest Ubud memang menjadi salah satu daya tarik utama, namun interaksi dengan satwa liar tetap memiliki risiko. Kasus ini menjadi peringatan bagi turis lain untuk lebih berhati-hati, sekaligus membuka diskusi tentang standar keamanan dan tanggung jawab pihak pengelola wisata terhadap kejadian serupa.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!