Dapur Jadi Tempat Mikroplastik, Ini Cara Hindari Masuk Tubuh

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Mikroplastik dalam Kehidupan Sehari-hari, Terutama di Dapur

Mikroplastik, partikel plastik dengan ukuran sangat kecil, ternyata hadir di berbagai tempat dalam kehidupan sehari-hari. Di dapur, mikroplastik bisa ditemukan mulai dari makanan dan minuman hingga peralatan masak. Bahkan, saat memasak menggunakan wajan panas, partikel plastik dari wajan dapat meleleh dan meresap ke dalam makanan, lalu kembali mendingin di piring dan akhirnya masuk ke tubuh kita ketika dikonsumsi.

Partikel ini terdiri dari mikroplastik (berukuran 5 mm atau lebih kecil) dan nanoplastik (berukuran 1-1.000 nanometer). Penelitian yang diterbitkan di jurnal Environmental Science & Technology pada tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah plastik yang dikonsumsi masyarakat meningkat enam kali lipat dibanding tahun 1990. Selain itu, mikroplastik juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui darah, otak, dan bahkan plasenta.

Sumber Mikroplastik dalam Proses Makan dan Minum

Mikroplastik tidak hanya berasal dari makanan yang langsung dikonsumsi, tetapi juga dari berbagai proses seperti memasak dan mencuci peralatan makan. Berikut beberapa sumber utama mikroplastik:

1. Air

Air merupakan salah satu sumber paparan mikroplastik yang signifikan. Baik dari botol maupun keran, air bisa tercemar oleh mikroplastik. Setiap kali botol dibuka atau ditutup, air dalam botol bisa terkontaminasi hingga 553 partikel mikroplastik per liter. Penelitian di jurnal Emerging Contaminants tahun 2025 menemukan mikroplastik dalam 177 sampel air keran dari berbagai negara, termasuk China, Eropa, Jepang, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Selain itu, penggunaan teh kantong plastik juga dapat melepaskan sekitar 11,6 miliar keping mikroplastik dan 3,1 miliar keping nanoplastik ke dalam minuman. Plastik yang digunakan untuk menyegel kantong teh biasanya terbuat dari bahan plastik.

2. Garam

Garam juga mengandung banyak mikroplastik karena kontaminasi selama proses penambangan dan pemrosesan. Garam laut memiliki kadar mikroplastik tertinggi, kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya tingkat polusi mikroplastik di lingkungan alami. Dalam mangkuk plastik, air dengan garam dapat melepaskan mikroplastik tiga kali lebih banyak daripada air tanpa garam.

3. Kemasan dan Wadah Plastik

Kemasan atau wadah berbahan plastik sering menjadi sumber mikroplastik. Makanan yang disimpan dalam plastik pasti mengandung mikroplastik. Bahkan, membuka kemasan plastik saja sudah melepaskan banyak partikel mikroplastik. Usia wadah plastik juga berpengaruh; semakin lama digunakan, semakin tinggi potensi pelepasan mikroplastik.

4. Peralatan Memasak

Talenan plastik dan peralatan masak antilengket juga dapat melepaskan ribuan hingga jutaan partikel mikroplastik setiap kali digunakan. Mangkuk adonan dan blender plastik juga melepaskan partikel saat digunakan. Semakin panas plastik yang digunakan, semakin banyak mikroplastik yang dilepaskan.

5. Peralatan Mencuci

Spons dapur, yang sering digunakan untuk mencuci peralatan, juga merupakan sumber mikroplastik. Saat spons aus, bisa melepaskan hingga 6,5 juta keping mikroplastik per gram. Menambahkan produk pembersih lainnya bisa membuat spons melepaskan lebih banyak mikroplastik.

Upaya Mengurangi Paparan Mikroplastik

Untuk mengurangi paparan mikroplastik dalam makanan, beberapa langkah dapat dilakukan. Misalnya, mencuci beras sebelum dimasak dapat mengurangi kandungan mikroplastik hingga 20–40 persen. Mencuci daging dan ikan juga membantu menurunkan jumlah mikroplastik, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan.

Ahli seperti Annelise Adrian dan Sathyanarayana menyarankan beralih ke makanan segar dan utuh, serta menghindari makanan ultra-olahan. Penggunaan air keran yang aman juga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi paparan mikroplastik. Filter air, seperti yang terdapat dalam teko penyaring, dapat mengurangi hingga 90 persen mikroplastik.

Alternatif peralatan dapur seperti wadah silikon sering disarankan, meski belum ada bukti konkret bahwa bahan ini benar-benar mengurangi jumlah mikroplastik. Ahli biologi kelautan Vilde Snekkevik menyarankan penggunaan kaca dan baja tahan karat sebagai alternatif yang lebih baik.