Pemkot Pangkalpinang Selidiki Bau Ayam MBG, Periksa Dapur SPPG

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pemkot Pangkalpinang Selidiki Bau Ayam MBG, Periksa Dapur SPPG

Penanganan Masalah Menu Makan Bergizi Gratis di Pangkalpinang

Pemerintah Kota Pangkalpinang segera merespons laporan mengenai menu Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak TK yang sempat diterima dalam kondisi berbau tidak sedap. Hal ini dilakukan dengan cepat oleh Dinas Pangan dan Pertanian bersama Dinas Kesehatan, yang melakukan pemeriksaan langsung ke dapur SPPG Tamansari dan Dapur Pondok Cabik pada Selasa (23/9).

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap bahan pangan segar yang digunakan, baik dari sumber tumbuhan maupun hewan ternak. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode rapid test.

“Mulai dari sayuran, telur, hingga ayam, semuanya aman. Hasil uji menyatakan bahan pangan yang digunakan bebas dari residu pestisida,” ujarnya kepada aiotrade.app.

Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, penyebab munculnya bau pada menu MBG ternyata bukan berasal dari bahan pangan, melainkan dari proses penyimpanan makanan usai dimasak.

“Setelah dimasak, makanan masih dalam kondisi panas langsung ditutup karena mengejar proses pengantaran. Akibatnya, saat dibuka di sekolah, muncul bau pengap. Itu yang membuat lauk ayam kemarin terasa kurang baik,” jelasnya.

Samri menambahkan bahwa pihaknya langsung memberikan arahan di lokasi dapur, terutama terkait standar penanganan, penyimpanan, dan distribusi makanan. Ia juga menyatakan bahwa sistem distribusi akan diperbaiki setelah peristiwa ini.

“Dinas Kesehatan juga akan memberikan pelatihan lebih lanjut terkait tata cara penanganan makanan yang benar. Apalagi jumlah paket MBG ini ribuan, tentu perlu perhatian ekstra. Kalau makanan panas ditutup terlalu lama, rasanya bisa berubah. Itu jadi pembelajaran bagi kita semua,” ucapnya.

Lebih lanjut, Samri menegaskan bahwa tugas Dinas Pangan dan Pertanian bukan hanya memeriksa bahan pangan segar sebelum dimasak, tetapi juga memastikan tempat penyimpanan dan pemisahan bahan pangan kering maupun basah sesuai standar.

“Harapan kita, kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi. Ini jadi pengalaman berharga agar penanganan MBG lebih serius, sehingga makanan yang disalurkan benar-benar aman, sehat, dan berkualitas untuk anak-anak,” tegasnya.

Pengalaman Sekolah dan Tanggapan dari SPPG

Kepala Sekolah (Kepsek) TK Pertiwi, Sri Suwarsih, mengungkapkan bahwa pada hari pertama penyaluran MBG, Senin (23/9), sebagian menu ayam yang diterima peserta didik tercium agak berbau, meskipun tidak semua.

“Alhamdulillah menunya sangat bagus, porsinya juga sangat istimewah dapat ayam, susu, sayur terus nasi, tahu. Nah, Alhamdulillah anak-anak makan. Tetapi sebagian dari pada menu tadi, ada ayamnya terasa agak bau dan jadi ayamnya tidak dimakan,” jelasnya.

Menurut Sri, pihaknya menerima MBG dari SPPG sekitar pukul 08.00 WIB dan disalurkan kepada peserta didik sekitar pukul 09.00 WIB dengan jumlah MBG sebanyak 170 sesuai dengan jumlah peserta didik.

“Ada sebagian ayam yang kering tidak bau, ayam yang agak basah berbau, mungkin mereka itu waktu panas-panas itu ditutup,” kata dia.

Ia mengaku tidak membuat laporan karena merasa kejadian tersebut wajar-wajar saja. Namun, ia mendapatkan informasi dari pihak Dinas tentang adanya keluhan terkait menu MBG.

Penjelasan dari SPPG

Sementara itu, Kepala SPPG Pondok Cabe, Adi Kastriyadi, mengakui adanya kejadian soal ayam berbau dan langsung melakukan tindak lanjut kejadian tersebut.

“Kami mengklarifikasi memang kejadian itu memang ada, itu memang terjadi di TK Pertiwi dan kita juga telah melakukan konfirmasi ke pihak TK Pertiwi untuk Kepala Sekolah telah menjelaskan kepada pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Adi menegaskan bahwa dalam penyaluran MBG gratis ke sekolah-sekolah telah dilakukan koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, sehingga MBG sebelum disalurkan tidak ada masalah.

“Kami di dapur tersebut ada ahli gizi, kita juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pangan. Kemarin juga Dinas Pangan, sudah datang ke dapur mengecek langsung satu hari sebelum penyaluran MBG dengan mengecek bahan makanan kami,” ucapnya.

Dari pantauan di hari kedua penyaluran MBG di TK Pertiwi, Selasa (23/9), para peserta menikmati menu makanan dan terpantau ada beberapa MBG yang masih tersimpan di salah satu ruangan karena peserta didik yang tidak hadir makanannya jadi tersisa.