Dino Patti Djalal Buka Suara Soal Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia

Kepemimpinan Jokowi di Bidang Politik Luar Negeri

Dalam wawancara yang dilakukan, Dino Patti Djalal, mantan Wakil Menteri Luar Negeri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), tidak memiliki minat yang besar terhadap urusan luar negeri. Menurutnya, Jokowi lebih memilih menugaskan menteri luar negeri atau wakil presiden untuk menghadiri berbagai acara internasional.

Tidak Tertarik dengan Forum Internasional

Menurut Dino, Jokowi tampak enggan menghadiri forum seperti G20 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC. Hal ini juga terlihat dari ketidaktertarikannya dalam pertemuan dengan negara-negara anggota ASEAN. Dino menjelaskan bahwa Jokowi merasa pertemuan tersebut tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Pernah suatu saat, Jokowi disebut tidak tertarik untuk hadir dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selama dua periode kepemimpinannya, Jokowi tidak pernah menghadiri langsung sidang tersebut. Ia selalu mengutus Menteri Luar Negeri atau Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk mewakili dirinya.

Alasan Jokowi Menghindari Pertemuan Internasional

Dino menyampaikan bahwa alasan Jokowi menghindari pertemuan internasional adalah karena kesibukan dan kurangnya minat. Ia bahkan pernah mendengar cerita dari JK yang bercerita tentang padatnya jadwal acara di PBB. Jokowi kemudian mengatakan bahwa ia tidak ingin terlibat dalam hal-hal yang tidak memberikan manfaat nyata.

Kunjungan ke Ukraina dan Rusia

Meski demikian, Jokowi pernah melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia pada masa konflik antara kedua negara tersebut. Dino menilai bahwa kunjungan tersebut lebih bersifat pencitraan untuk kepentingan dalam negeri. Meskipun begitu, Dino tetap mengakui bahwa kunjungan itu membuat banyak orang senang.

Namun, menurut Dino, kunjungan tersebut tidak benar-benar membantu menyelesaikan konflik. Ia menyarankan agar pihak yang benar-benar ingin membantu harus melakukan tindakan nyata.

Perbandingan dengan Kepemimpinan SBY

Dino kemudian membandingkan kepemimpinan Jokowi dengan SBY. Menurutnya, SBY memiliki keseimbangan yang baik antara urusan dalam negeri dan luar negeri. Di sisi lain, Jokowi lebih fokus pada isu-isu dalam negeri.

Ia berharap agar Presiden Prabowo Subianto dapat belajar dari cara kepemimpinan SBY, yaitu bagaimana menjadi presiden yang sukses dalam politik dan ekonomi sekaligus memiliki pengaruh di tingkat internasional.

Berbeda Karakter, Berbeda Pendekatan

Setiap pemimpin memiliki karakter dan pendekatan yang berbeda dalam mengambil kebijakan. Meski Jokowi tidak tertarik dengan urusan luar negeri, ia tetap memiliki kebijakan yang berdampak positif di dalam negeri. Namun, untuk mencapai keseimbangan yang ideal, diperlukan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat dari pemimpin.