
Upaya Pelestarian Budaya Tegal melalui Lomba Dongeng Bahasa Tegalan 2025
Pada tahun 2025, masyarakat Tegal akan menyaksikan sebuah perayaan budaya yang khusus ditujukan untuk melestarikan bahasa daerah. Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) X Kementerian Kebudayaan akan menyelenggarakan Lomba Dongeng Bahasa Tegalan 2025. Acara ini menjadi bagian dari program Bangga Bahasa Panginyongan yang bertujuan memperkuat identitas budaya lokal.
Ketua DKDKT Kabupaten Tegal, Ki Haryo Enthus Susmono, menjelaskan bahwa lomba ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, dalam menggunakan bahasa daerahnya. "Insya Allah, lomba ini akan diikuti oleh guru TK dan SD, serta ada kategori untuk tingkat SMP," ujarnya pada hari Kamis, 21 Agustus 2025.
Lomba Dongeng Bahasa Tegalan 2025 direncanakan berlangsung pada tanggal 16 hingga 18 Oktober 2025. Waktu penyelenggaraan ini dipilih karena bertepatan dengan peringatan Bulan Bahasa dan Hari Kebudayaan. Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahasa daerah.
Selain Lomba Dongeng, DKDKT juga menggelar beberapa lomba lainnya yang dirancang untuk melibatkan pelajar dari berbagai tingkatan pendidikan. Di antaranya adalah Lomba Enggrang Estafet dan Lomba Gobak Sodor. Kegiatan ini diselenggarakan bagi siswa SD hingga SMA, sehingga bisa menjangkau berbagai usia dan memberikan pengalaman yang beragam dalam merayakan budaya Tegal.
Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80 yang akan digelar pada 27-28 Agustus 2025 di Lapangan Pemkab Tegal. Dengan demikian, masyarakat Tegal akan memiliki banyak kesempatan untuk ikut serta dalam berbagai aktivitas budaya yang berlangsung selama bulan tersebut.
Ki Haryo Enthus Susmono menyampaikan harapan agar upaya ini terus berlanjut dalam mencintai dan mengembangkan budaya Tegal. "Harapan kami, upaya ini terus mencintai dan mengembangkan budaya Tegal agar memberi dampak positif bagi masyarakat," jelasnya.
Dukungan terhadap acara ini juga datang dari Pamong Budaya BPK X Kementerian Kebudayaan, Juniar. Menurutnya, event ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya lisan yang menjadi bagian dari objek pemajuan kebudayaan (OPK). "Bangga Bahasa Panginyongan adalah wujud implementasi pelestarian budaya melalui tradisi lisan, sekaligus menyambut Hari Kebudayaan dan Bulan Bahasa," pungkasnya.
Dengan adanya berbagai lomba dan kegiatan budaya yang diselenggarakan, diharapkan masyarakat Tegal dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan kekayaan budaya daerah mereka. Melalui inisiatif seperti Lomba Dongeng Bahasa Tegalan 2025, diharapkan semangat untuk menjaga identitas budaya dapat tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!