
Program Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang Hingga November 2025
PT Pintu Kemana Saja (Pintu) kembali meluncurkan program Flexi Earn Super Rate Up yang menawarkan imbal hasil hingga 25 persen. Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap investasi kripto, khususnya bagi pengguna PINTU yang melakukan staking aset kripto dengan level 1 hingga 8.
Program ini berlangsung dari bulan September hingga November 2025 dan mencakup sejumlah token pilihan seperti Cardano (ADA) dan Kusama (KSM). Sebelumnya, program ini telah dijalankan pada Juli–Agustus 2025 dan mencatat pertumbuhan signifikan. Total pengguna Pintu Earn yang berpartisipasi dalam program ini naik sebesar 45 persen, sementara total deposit meningkat drastis hingga 2.564 persen.
Fitur Flexi Earn yang Menarik Minat Pengguna
Fitur Flexi Earn memungkinkan pengguna menyimpan aset kripto untuk memperoleh imbal hasil yang terakumulasi setiap jam. Hasil tersebut dapat ditarik setiap 12 jam, memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengguna. Saat ini, belasan aset tersedia melalui Pintu Earn, termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Tether (USDT), dengan imbal hasil yang bervariasi mulai dari 0,1 persen hingga 25 persen.
Menurut Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, hadirnya fitur ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap aset digital. “Hadirnya fitur Flexi Earn dan program Flexi Earn Super Rate Up 25 persen kami harap dapat mendorong daya tarik masyarakat terhadap investasi aset kripto sehingga mampu meningkatkan adopsi aset kripto di Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, ia berharap aset kripto bisa menjadi pilihan utama bagi investor, bukan hanya untuk trading tetapi juga sebagai alternatif aset untuk menabung. Hal ini didorong oleh tren global yang menunjukkan semakin banyak investor ritel memilih strategi penyimpanan aset digital.
Tren Investasi Aset Digital Berdasarkan Survei Global
Survei Crypto Survey 2025 yang dilakukan Strategy&, jaringan PwC, menunjukkan bahwa sebanyak 50 persen investor ritel memilih strategi buy & hold, 37 persen melakukan trading harian, dan 31 persen menabung aset kripto melalui saving plan. Survei ini melibatkan lebih dari 2.500 partisipan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Turki, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Hasil survei menunjukkan satu dari tiga investor memilih strategi menyimpan aset digital sebagai bentuk tabungan. Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak orang melihat aset kripto sebagai alat investasi jangka panjang.
Peran PINTU dalam Mengembangkan Adopsi Aset Digital di Indonesia
Aplikasi PINTU hadir sebagai pintu masuk bagi masyarakat Indonesia untuk memulai perjalanan investasi dan trading aset kripto. Produk yang ditawarkan lengkap dan sesuai kebutuhan, baik untuk investor pemula maupun trader profesional. Namun, Iskandar mengingatkan pengguna untuk selalu melakukan riset mandiri sebelum berinvestasi.
Ia juga menekankan pentingnya tidak terpengaruh oleh rasa fear of missing out (FOMO) dan memastikan telah mengalokasikan dana khusus untuk investasi. Dengan demikian, pengguna dapat memperoleh manfaat maksimal dari investasi kripto tanpa mengambil risiko yang tidak perlu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!