Peran Penting Abang None Jakarta dalam Mempertahankan Budaya Betawi
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, hadir dalam acara Puncak Abang None Jakarta 2025. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat dari Pemprov DKI Jakarta serta perwakilan dari Bank Jakarta. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan yang bertujuan menjaga dan melestarikan warisan budaya Betawi.
Pramono Anung menyatakan bahwa Abang None Jakarta adalah salah satu bentuk warisan budaya yang harus dilestarikan. Ia berharap kehadiran Abang None dapat memberikan kebanggaan bagi kota Jakarta dalam skala global. Menurutnya, pemilihan Abang None Jakarta menjadi simbol optimisme generasi muda yang menjaga tradisi Betawi sekaligus memperkuat identitas Jakarta sebagai kota yang berbudaya namun tetap modern.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa dukungan Bank Jakarta terhadap acara ini merupakan upaya untuk tetap relevan dengan generasi muda. Ia menilai bahwa generasi muda Jakarta memiliki potensi besar dalam menggabungkan tradisi dan modernitas. Dengan kehadiran Abang None Jakarta, Bank Jakarta ingin memperkuat jati diri Jakarta sebagai kota yang kuat akar budayanya namun siap menghadapi tantangan global.
Lebih lanjut, Agus melihat potensi luar biasa dari Abang None sebagai representasi generasi muda yang mampu menyampaikan pesan penting tentang literasi dan inklusi keuangan. Ia berharap dengan pemahaman finansial yang baik, generasi muda dapat menjadi lebih mandiri, kreatif, dan berdaya saing dalam menghadapi dunia yang semakin kompetitif.
Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa kehadiran Bank Jakarta dalam acara ini adalah kesempatan yang baik untuk memperkenalkan logo dan nama baru Bank Jakarta. Momentum ini digunakan sebagai cara untuk memperkenalkan wajah baru Bank Jakarta sebagai bank daerah yang modern, inklusif, dan dekat dengan generasi muda.
Bank Jakarta tidak hanya hadir melalui layanan perbankan, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam memajukan budaya, pariwisata, serta pembangunan kota Jakarta. Bagi Bank Jakarta, Abang None bukan hanya ikon pariwisata, tetapi juga mitra strategis dalam menyampaikan citra baru Bank Jakarta.
Abang None Jakarta pertama kali digelar pada tahun 1968 sebagai kontes pencarian duta pariwisata DKI Jakarta. Acara ini rutin diselenggarakan untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan provinsi. Selain itu, acara ini menjadi ajang apresiasi bagi para finalis Abang None Jakarta yang tidak hanya menampilkan bakat dan kemampuan, tetapi juga aktif sebagai duta budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Dengan dukungan ini, Bank Jakarta berharap dapat terus berkontribusi dalam menjaga kekayaan budaya Betawi sekaligus menginspirasi generasi muda untuk berkarya dan membangun Jakarta sebagai kota yang maju, modern, dan berbudaya. Dukungan ini akan diperkuat melalui kolaborasi antara komunitas duta budaya Abang None Jakarta dan pelaku pariwisata Jakarta untuk mendorong generasi muda lebih memahami pengelolaan keuangan, perencanaan masa depan, serta pemanfaatan layanan digital perbankan.
Kontribusi Bank Jakarta dalam Pengembangan Pariwisata Jakarta
Bank Jakarta telah menunjukkan dukungannya terhadap pariwisata Ibu Kota melalui penyediaan layanan pembayaran non-tunai. Salah satunya adalah produk JakCard yang memudahkan masyarakat dalam membayar transportasi terintegrasi seperti Transjakarta, Mikrotrans, MRT, LRT Jakarta, hingga LRT Jabodebek.
Selain itu, JakCard juga dapat digunakan sebagai tiket masuk destinasi wisata seperti Taman Margasatwa Ragunan, Monumen Nasional, Taman Impian Jaya Ancol, serta berbagai museum yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta. Dengan adanya JakCard, masyarakat dapat menikmati kemudahan dalam bertransaksi dan mengakses berbagai destinasi wisata yang tersedia di Jakarta.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!