
Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjung Selor Mengonfirmasi Siswa Terkena Sakit Usai Konsumsi Makanan Bergizi Gratis
Beberapa siswa dari SMAN 1 Tanjung Selor, Kalimantan Utara, mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh pihak sekolah. Dua di antaranya harus dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Soemarno Sosroatmodjo (RSDSS) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (22/9/2025), sekitar pukul 11.30 WITA ketika para siswa mulai menyantap makan siang yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) YAAI. Menu yang diberikan berupa nasi goreng. Namun, tidak lama kemudian, sekitar pukul 13.00 WITA, beberapa siswa mulai menunjukkan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, dan sakit kepala.
Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjung Selor, Didik Sukanto, mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, dua siswa langsung dibawa ke RSDSS untuk pemeriksaan lebih lanjut. Meski kondisi mereka saat ini sudah membaik, salah satu siswa masih dalam proses pemulihan dan belum dapat kembali ke sekolah.
“Memang benar ada dua siswa yang dilarikan ke RSDSS Tanjung Selor kemarin sore usai menyantap menu MBG,” ujar Didik saat diwawancara di sekolahnya.
Sampai saat ini, jumlah pasti siswa yang mengalami gejala serupa belum bisa dipastikan. Beberapa siswa lainnya memilih pulang karena dijemput oleh orang tua mereka. Hal ini membuat pihak sekolah kesulitan untuk mengetahui secara akurat jumlah korban.
“Ada beberapa siswa yang izin pulang karena dijemput oleh orang tuanya, jadi belum bisa kita pastikan,” tambah Didik.
Pihak sekolah masih menunggu hasil pemeriksaan dari RSDSS Tanjung Selor. Hingga kini, belum ada informasi resmi dari rumah sakit terkait penyebab pasti gangguan kesehatan yang dialami siswa-siswi tersebut. “Hingga saat ini belum ada informasi keluar dari pihak rumah sakit. Jadi kita belum bisa menyimpulkan apakah karena menu MBG atau faktor lainnya,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari para siswa, menu yang diberikan pada hari itu yakni nasi goreng sempat dikatakan memiliki tekstur yang tidak biasa. Salah satu siswa menyampaikan bahwa nasi terasa berlendir. Namun, pihak sekolah belum bisa memastikan apakah hal tersebut disebabkan oleh nasi yang basi atau faktor lainnya.
“Informasi dari anak-anak memang nasinya ada yang seperti sudah berlendir. Tapi kami tidak tahu pasti apakah itu berlendir karena basi atau seperti apa,” ujarnya.
Atas kejadian ini, program MBG di SMAN 1 Tanjung Selor akan sementara dihentikan hingga hasil pemeriksaan dari RSDSS Tanjung Selor keluar. Langkah ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak terjadi kejadian serupa di masa depan.
Tindakan yang Dilakukan Sekolah
Pihak sekolah telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan kesehatan dan keselamatan siswa. Selain membawa siswa ke rumah sakit, mereka juga berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk memberikan informasi terkini tentang kejadian tersebut.
Selain itu, pihak sekolah juga melakukan koordinasi dengan pihak SPPG YAAI guna mengevaluasi kualitas makanan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua menu yang disajikan layak konsumsi dan aman bagi kesehatan siswa.
Komentar dari Siswa dan Orang Tua
Beberapa siswa mengungkapkan rasa khawatir terhadap kualitas makanan yang diberikan. Mereka merasa tidak nyaman dengan tekstur nasi yang berlendir. Sementara itu, orang tua siswa juga menunjukkan kepedulian terhadap masalah ini. Beberapa dari mereka memilih untuk menjemput anak-anaknya karena khawatir akan dampak kesehatan jangka panjang.
Pihak sekolah berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran penting dalam pengelolaan program MBG. Dengan adanya evaluasi dan peningkatan standar kualitas makanan, diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!