Eksplorasi Saham Pelat Merah: Dari TLKM hingga TINS Jelang Pengesahan RUU BUMN

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pergerakan Saham Pelat Merah di Tengah Pembaruan RUU BUMN

Pada awal perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2025), sejumlah saham pelat merah mengalami peningkatan signifikan. Hal ini terjadi menjelang DPR RI yang dijadwalkan akan mengesahkan revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan data dari Bloomberg, beberapa saham utama mengalami kenaikan yang mencerminkan optimisme investor terhadap perubahan regulasi tersebut.

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat sebesar 4,25% menjadi Rp3.190. Sementara itu, saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) naik 3,75% menjadi Rp83. Selanjutnya, saham PT Timah Tbk. (TINS) menguat 2,63% menjadi Rp1.950 dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mengalami kenaikan sebesar 0,91% menjadi Rp4.420.

Revisi RUU BUMN yang Diharapkan Memberikan Dampak Positif

Komisi VI DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. RUU ini akan dibawa ke paripurna DPR untuk disahkan. RUU BUMN mencakup perubahan pada sedikitnya 84 pasal dengan 11 pokok utama. Beberapa perubahan penting termasuk penghapusan status Kementerian BUMN menjadi Badan Pengaturan (BP) BUMN, larangan rangkap jabatan menteri dan wakil menteri di organ perusahaan pelat merah, serta pengaturan dividen saham seri A dwiwarna.

Meskipun indeks saham BUMN atau IDX BUMN 20 ditutup melemah 0,25 ke level 359,23 pada perdagangan Rabu (1/10/2025), penurunan ini sejalan dengan kinerja IHSG yang melemah 0,21% menuju 8.043,82. Namun, sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD), IDX BUMN 20 masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,65% karena didukung oleh kenaikan sejumlah saham.

Pandangan dari Ahli Pasar

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menyatakan bahwa RUU BUMN menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat tata kelola. Menurutnya, beleid tersebut diperkirakan memberikan sentimen positif untuk jangka pendek.

“RUU BUMN memberi sinyal adanya komitmen pemerintah memperkuat tata kelola dan fleksibilitas bisnis. Investor bisa melihat ini sebagai sentimen positif karena ada harapan efisiensi dan transparansi meningkat,” ujar Liza.

Namun, ia juga menekankan bahwa investor akan tetap menunggu detail implementasi dan aturan turunan dari beleid baru tersebut. Menurutnya, potensi ketidakpastian tetap ada jika proses eksekusi justru membuka celah ketidakpastian.

Stabilitas Saham BUMN di Sektor Perbankan dan Energi

Di tengah kondisi ini, saham BUMN besar di sektor perbankan dan energi dinilai lebih stabil menghadapi dinamika regulasi. Fundamental yang kuat membuat pergerakan saham emiten pelat merah di dua sektor tersebut tidak terlalu rentan.

“Khusus saham BUMN besar di sektor perbankan dan energi, dampaknya relatif lebih stabil karena fundamental kuat. Jadi secara keseluruhan, revisi ini lebih jadi peluang daripada risiko, asal eksekusi konsisten,” pungkas Liza.

Catatan Penting

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.