Ekspor RI Tembus 160,16 Miliar Dolar, Kemendag Prediksi Pertumbuhan 7,1% Tahun Depan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Capaian Ekspor Indonesia Tumbuh Signifikan di Januari–Juli 2025

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan bahwa target ekspor tahun ini telah tercapai sebesar 7,1%. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pada periode Januari hingga Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 8,03% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total nilai mencapai US$ 160,16 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekspor sebelumnya yang hanya berkisar antara 2% per tahun.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyampaikan bahwa capaian ini mencerminkan peningkatan signifikan dari tren sebelumnya. Ia menekankan pentingnya meningkatkan target ekspor dalam lima tahun ke depan agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.

"Kami menetapkan target ekspor harus bisa mencapai antara 7% hingga 9% dalam lima tahun ke depan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Fajarini dalam konferensi pers Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Senin (29/9).

Target Pertumbuhan Ekspor Tahun Depan

Fajarini menjelaskan bahwa pertumbuhan ekspor tahun depan ditargetkan akan sama dengan tahun ini, yaitu sebesar 7,1%. Pencapaian ini diproyeksikan akan didorong oleh kerja sama yang terbentuk melalui TEI 2025. Selain itu, pihaknya juga menargetkan nilai transaksi di TEI 2025 naik sebesar 10% menjadi US$ 16,5 miliar atau sekitar Rp 277,77 triliun.

Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah pra-business matching. Proses ini dilakukan dengan memberikan daftar eksibitor TEI 2025 kepada 132 perwakilan dagang pemerintah di luar negeri. Dengan demikian, sebagian besar buyer yang hadir hanya perlu melakukan pertemuan fisik sebelum merealisasikan transaksi.

Persiapan dan Antusiasme Peserta TEI 2025

Fajarini menyampaikan bahwa TEI 2025 diharapkan mampu memberikan pengalaman yang lebih terarah dibandingkan tahun lalu. Hal ini karena telah ada pembeli yang sesuai dengan eksibitor yang terdaftar. "Itu yang membedakan TEI 2025 dengan tahun sebelumnya," tambahnya.

Saat ini, sebanyak 6.850 calon pembeli atau buyer telah mendaftar untuk menghadiri TEI 2025 yang akan berlangsung pada 15–19 Oktober 2025 di ICE BSD, Tangerang. Buyer tersebut berasal dari 106 negara dan mewakili 80% buyer global. Negara-negara dengan jumlah pembeli terbanyak adalah Nigeria, Malaysia, India, dan Cina.

Kategori Peserta dan Produk yang Ditawarkan

Hingga saat ini, jumlah peserta TEI 2025 mencapai 1.015 perusahaan yang terbagi dalam tiga kelompok utama, yaitu makanan dan minuman, manufaktur, serta gaya hidup. Di antaranya, kelompok makanan dan minuman memiliki jumlah peserta terbanyak, sekitar 350 perusahaan. Produk yang ditawarkan mencakup berbagai industri, seperti pertanian, bisnis lisensi, hingga waralaba.

Pameran ini diharapkan menjadi ajang strategis bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan dan memperkuat posisi pasar. Dengan adanya kerja sama internasional dan strategi pra-business matching, TEI 2025 diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekspor dan perekonomian nasional.