Empat Oleh-Oleh dari Kunjungan Presiden Prabowo ke Empat Negara

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Empat Oleh-Oleh dari Kunjungan Presiden Prabowo ke Empat Negara

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Empat Negara dan Hasil yang Dibawa Pulang

Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke empat negara yaitu Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Belanda. Kunjungan ini berlangsung selama enam hari dan menghasilkan sejumlah kesepakatan serta kerja sama penting bagi Indonesia. Setelah menyelesaikan kunjungan tersebut, ia kembali ke tanah air dengan berbagai “oleh-oleh” yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan hubungan internasional Indonesia.

Investasi dari Jepang

Salah satu capaian terpenting dalam kunjungan ke Jepang adalah komitmen investasi sebesar USD 23,8 miliar atau setara Rp 380 triliun. Hal ini tercatat melalui Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Komitmen ini menunjukkan minat besar dari investor Jepang terhadap potensi ekonomi Indonesia. Menurut laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, jumlah ini merupakan bukti bahwa Indonesia semakin diminati sebagai mitra dagang dan investasi.

Pidato di Sidang Umum PBB

Kunjungan ke Amerika Serikat juga menjadi momen penting bagi Presiden Prabowo. Ia mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam Sidang Umum PBB. Pidato tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari para pemimpin dunia. Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, menyebutkan bahwa pidato Presiden sangat berani, tegas, dan konkret. Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada, Raja Belanda, dan Presiden Prancis Macron memberikan apresiasi langsung atas pidato tersebut.

Selain itu, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Pertemuan ini membahas dukungan terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. Presiden Prabowo menegaskan bahwa Timnas Indonesia akan tampil dalam kualifikasi keempat Piala Dunia dan berharap pertandingan tersebut berjalan sesuai rencana dan netral.

Kesepakatan Ekonomi dengan Kanada

Di Kanada, Presiden Prabowo melakukan kunjungan singkat namun menghasilkan capaian strategis. Meski tidak bermalam, ia diterima secara langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon dan bertemu dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA). Kesepakatan ini akan menghapus 90,5 persen tarif barang-barang dan produk Indonesia yang diekspor ke Kanada, sehingga memberikan manfaat besar bagi perdagangan impor Indonesia.

Pengembalian Artefak dari Belanda

Dari Belanda, Presiden Prabowo membawa pulang kesepakatan penting terkait pengembalian 30.000 benda bersejarah Indonesia yang selama ini disimpan di sana. Berdasarkan keterangan Sekretaris Kabinet, pertemuan dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima berhasil mencapai kesepakatan untuk mengembalikan fosil, artefak, dan dokumen budaya milik Indonesia. Proses pengembalian ini akan segera dilakukan, dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang akan menindaklanjuti langkah tersebut.

Menurut Teddy Indra Wijaya, proses pengembalian artefak ini sudah berjalan cukup lama, tetapi akhirnya berhasil disepakati. Menteri Budaya akan segera melakukan tindakan di Museum Leiden, Belanda, untuk memastikan pengembalian artefak tersebut dilakukan secara cepat dan efisien.