
Kinerja Keuangan Green Power Group Tbk di Kuartal I 2025
PT Green Power Group Tbk berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,9 miliar selama kuartal pertama tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan kerugian sebesar Rp 1,1 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini menjadi indikasi positif atas kinerja perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dalam laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Green Power Group mencatatkan penjualan sebesar Rp 8,7 miliar dari produk baja dan barang sejenisnya. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan penjualan sebesar Rp 1,5 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan ini didorong oleh peningkatan permintaan pasar dan efektivitas strategi pemasaran perusahaan.
Pada akhir Maret 2025, total aset Green Power Group mencapai Rp 93,5 miliar. Aset lancar perusahaan mencapai Rp 52,2 miliar, sedangkan aset tidak lancar mencapai Rp 41,3 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki struktur aset yang seimbang dan siap untuk mendukung pengembangan bisnis di masa depan.
Sementara itu, liabilitas Green Power Group tercatat sebesar Rp 31,8 miliar dan ekuitas sebesar Rp 61,7 miliar. Total liabilitas dan ekuitas perusahaan mencapai Rp 93,5 miliar, sesuai dengan total aset yang dimiliki. Dengan struktur modal yang sehat, perusahaan memiliki fondasi yang kuat untuk melanjutkan pertumbuhannya.
Akuisisi Saham PT Aceh Mineral Abadi
Pada awal bulan ini, Green Power Group resmi menyelesaikan akuisisi 65 persen saham PT Aceh Mineral Abadi pada 3 September 2025. Proses akuisisi ini ditandai dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM No. AHU AH.01.09-0333312. Langkah ini menjadi salah satu strategi utama perusahaan dalam memperkuat posisi di industri bahan baku kendaraan listrik.
Direktur Utama Green Power Group, An Shaohong, menjelaskan bahwa akuisisi ini dilakukan untuk mengamankan sumber daya hulu strategis. Ia berharap akuisisi ini dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan dan memperkuat posisi Green Power Group dalam rantai pasok bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Pengembangan Divisi Bahan Baku Baterai
Pada 18 Juni 2025, Green Power Group menyatakan bahwa aksi korporasi ini merupakan langkah penting dalam pengembangan divisi bahan baku baterai. Sumber daya tembaga yang melimpah di wilayah tambang Aceh disebut sebagai bagian penting dari rantai pasok global bahan baku kendaraan listrik. Saat ini, Aceh Mineral sedang dalam proses pengajuan izin eksplorasi tambang tembaga dan emas seluas 2.522 hektar.
Dalam proses negosiasi, Green Power Group juga menggandeng berbagai pihak. Perusahaan menggelar forum investasi Tiongkok–Aceh dengan menghadirkan Wakil Gubernur Provinsi Aceh Fadhlullah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Sekretariat Daerah Aceh, Bappeda Aceh, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Forum ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dan perusahaan dalam mengembangkan potensi sumber daya alam Aceh.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!