Erick Thohir Dukung Nusantara Open 2025

Nusantara Open 2025: Kompetisi Sepak Bola Usia Dini yang Menjadi Investasi Jangka Panjang

Nusantara Open 2025, sebuah kompetisi sepak bola usia dini yang kembali digelar, resmi dibuka di Lapangan Garudayaksa Training Academy, Setu, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (25/8/2025). Acara pembukaan ini berlangsung dengan meriah dan penuh semangat, ditandai kehadiran sejumlah tokoh penting dalam dunia olahraga nasional.

Salah satu tokoh utama yang hadir adalah Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, serta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan turnamen ini, yang menunjukkan komitmen serius terhadap pengembangan sepak bola Indonesia dari level bawah.

Acara pembukaan juga dihadiri oleh sejumlah tokoh lainnya seperti Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, Simon Tahamata (Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia dan Asisten Pelatih Timnas U-23), mantan pelatih nasional Rahmad Darmawan, Indra Sjafrie, serta CEO Garudayaksa Football Academy, Dusan Bogdanovic. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Nusantara Open 2025 tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah untuk pembinaan dan pengembangan talenta muda.

Turnamen ini memiliki total hadiah sebesar 2,6 miliar rupiah, yang merupakan salah satu apresiasi tertinggi bagi peserta usia muda di Asia Tenggara. Nusantara Open 2025 digelar selama 12 hari, dari 25 Agustus hingga 5 September, dengan partisipasi 16 tim U-16 yang terdiri dari kelahiran tahun 2009 hingga 2010.

Juara pertama akan mendapatkan trofi, medali, piagam, serta uang pembinaan sebesar satu miliar rupiah. Peringkat kedua dan ketiga masing-masing mendapat 500 juta rupiah dan 350 juta rupiah. Bahkan, peringkat keempat hingga ke-16 tetap mendapatkan apresiasi berupa uang pembinaan sebesar 50 juta rupiah.

Nusantara Open 2025 bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga bagian dari visi besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam membangun fondasi sepak bola nasional. Sejak 2022, ia telah berkomitmen melalui pendirian Garudayaksa Football Academy dan penyelenggaraan Nusantara Open.

Fary Djemi Francis, Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa turnamen ini tidak hanya kompetitif, tetapi juga edukatif dan transformatif dalam pembangunan sepak bola usia dini. "Ini adalah edisi ketiga sejak pertama kali digulirkan pada 2022," ujarnya.

Salah satu inovasi penting dalam Nusantara Open 2025 adalah penerapan aturan Sin Bin, di mana pemain yang mendapat kartu kuning harus keluar sementara dari lapangan. Aturan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran dan refleksi diri, sesuai dengan misi pembinaan karakter yang diusung oleh Garudayaksa FA dan PSSI.

Turnamen ini mendapat dukungan penuh dari berbagai sponsor besar seperti Adaro, CFX, Indika, Ithaca, Specs, Le Minerale, dan Mitra Keluarga. Selain itu, kehadiran tim dari luar negeri seperti Chonburi FC (Thailand) serta tim-tim dari berbagai daerah menunjukkan bahwa Nusantara Open bukan hanya ajang nasional, tetapi juga diplomasi olahraga Indonesia.

CEO Garudayaksa FA, Dusan Bogdanovic, menambahkan bahwa tim talent scouting, baik dari dalam maupun luar negeri, akan memantau langsung talenta terbaik. Proses ini dikoordinasi oleh Coach Indra Sjafri untuk mempersiapkan pemain muda Indonesia menjadi bintang profesional masa depan.

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Taufik Hidayat, memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan Nusantara Open 2025. "Kita harus membangun pembinaan dari bawah, salah satunya melalui turnamen usia 16 tahun ini," tutur Taufik Hidayat.

Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, juga menyampaikan dukungan penuh terhadap Nusantara Open 2025. Ia menegaskan bahwa turnamen ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam membangun SDM unggul. "Bayangkan jika di 514 kota ada 25 klub, maka akan ada lebih dari 12 ribu klub. Ini akan menggerakkan ekonomi sepak bola nasional," ujarnya.

Nusantara Open 2025 bukan hanya sekadar kompetisi sepak bola usia dini. Hadirnya turnamen ini menjadi simbol investasi jangka panjang, keberanian, dan ketulusan dalam membangun sepak bola Indonesia. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, harapan akan lahirnya generasi emas sepak bola nasional kini semakin nyata.