
Proyeksi Bullish Ethereum dari Analis Teknikal
Di tengah fluktuasi pasar kripto dan penurunan harga jangka pendek, seorang analis teknikal terkenal di platform X, PlanD, memberikan prediksi yang cukup mengejutkan. Ia memperkirakan bahwa harga Ethereum (ETH) dapat meningkat hingga USD 21.000 atau sekitar Rp 349 juta pada akhir tahun 2025. Prediksi ini muncul meskipun saat ini harga ETH masih berada di level USD 4.001 atau sekitar Rp 66,6 juta, dengan penurunan volume perdagangan sebesar 58 persen dalam sehari terakhir.
Meski secara mingguan ETH mengalami penurunan sebesar 10,66 persen, analisis PlanD menyoroti dua pola teknikal utama yang diyakini akan mendorong ETH ke tingkat rekor baru dalam waktu 15 bulan ke depan.
Breakout dari Pola Segitiga Simetris
Pertama, PlanD menjelaskan bahwa Ethereum telah breakout dari pola segitiga simetris yang terbentuk selama empat tahun terakhir. Pola ini terbentuk ketika harga bergerak menyempit antara dua garis tren yang saling mendekat, dan breakout ke atas menunjukkan sinyal bullish yang kuat. Setelah mencapai all-time high di level USD 4.953 atau sekitar Rp 82,3 juta, ETH sempat terkoreksi. Namun, koreksi ini dianggap sebagai retest sehat ke zona resistance sebelumnya di sekitar USD 3.900 (Rp 64,9 juta) yang kini menjadi support. "ETH sudah memantul dengan baik dari zona ini dan kini melanjutkan tren naiknya," tulis PlanD dalam unggahannya.
Sinyal Pembalikan Arah dari Inverse Head and Shoulders
Pola teknikal kedua yang diperhatikan adalah inverse head and shoulders (H&S), sebuah sinyal pembalikan arah dari bearish ke bullish. Target harga dari pola ini adalah USD 5.900 atau Rp 98,2 juta. PlanD meyakini bahwa jika ETH berhasil mencapai target ini, maka potensi untuk melanjutkan rally ke target besar USD 21.000 akan terbuka lebar. "Ini bukan sekadar spekulasi, tapi proyeksi berbasis struktur teknikal yang terbentuk alami selama siklus harga Ethereum," tulis PlanD.
Indikator On-Chain Mendukung Akumulasi
Meskipun harga harian ETH tampak lesu, indikator on-chain justru mendukung narasi akumulasi. Berdasarkan data dari perusahaan analitik blockchain Sentora, aliran bersih Ethereum dari bursa (exchange netflow) tercatat negatif USD 3,08 miliar dalam sepekan terakhir. Artinya, lebih banyak ETH ditarik dari bursa, yang biasanya menandakan niat untuk disimpan (HODL) ketimbang dijual.
Di sisi lain, biaya transaksi di jaringan Ethereum menurun 3,9 persen, yang berarti ada penurunan aktivitas on-chain dan permintaan ruang blok. Ini bisa dilihat sebagai fase istirahat sementara, sembari pasar menunggu katalis selanjutnya.
Kombinasi Sinyal Teknikal dan Akumulasi On-Chain
Dengan gabungan antara sinyal teknikal jangka panjang dan akumulasi on-chain, banyak analis melihat bahwa Ethereum masih berada di jalur bullish meskipun saat ini pasar tampak melemah. "Jika ETH berhasil melewati target inverse H&S di USD 5.900, maka target berikutnya di USD 21.000 jadi sangat masuk akal," tegas PlanD.
Bagi investor jangka panjang, momen seperti ini, ketika pasar diam dan ragu-ragu, justru bisa menjadi peluang terbaik untuk masuk. Karena seperti yang sering dikatakan komunitas kripto: “market moves fastest when no one’s looking.”
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!