FEBI Fest 2025 Undang Ferry Irwandi Bahas Ekonomi Indonesia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Mahasiswa FEBI Gelar Economic Symposium, Ajak Masa Depan Ekonomi Digital

Pada hari Selasa (23/9), mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Intan Lampung menggelar Economic Symposium di Ballroom kampus. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara FEBI Fest 2025 yang bertujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa tentang berbagai aspek ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut, Ferry Irwandi, pendiri Malaka Project, hadir sebagai pembicara utama. Ia menyampaikan berbagai pandangan penting terkait peran ilmu ekonomi dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera. Menurut Ferry, pemahaman yang menyeluruh terhadap ekonomi sangat diperlukan, baik dari sisi makro maupun mikro. Ia menyoroti bahwa banyak orang cenderung hanya fokus pada teori tanpa memahami tujuan sebenarnya dari studi ekonomi.

“Belajar ekonomi harus jelas tujuannya. Jangan sampai salah tafsir. Ekonomi bukan hanya sekadar angka, tapi juga tentang bagaimana masyarakat bisa hidup dengan cukup,” ujarnya.

Ferry juga menekankan pentingnya membangun ekosistem ekonomi yang terdidik dan digital. Hal ini semakin relevan mengingat Indonesia sedang memasuki era bonus demografi. Menurutnya, peluang besar ini akan sia-sia jika kualitas sumber daya manusia tidak ditingkatkan secara signifikan.

Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Selain itu, Ferry menyampaikan analisis mengenai kondisi perekonomian nasional saat ini. Ia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai kisaran 5,1 hingga 5,2 persen masih jauh dari cukup. Meskipun angka tersebut menunjukkan stabilitas, ia menegaskan bahwa pertumbuhan sebesar 5 persen belum cukup untuk membawa Indonesia ke level negara maju.

“Untuk menjadi negara maju, Indonesia membutuhkan pendapatan per kapita minimal 11 ribu dolar,” jelasnya.

Menurut Ferry, keberhasilan ekonomi tidak hanya bergantung pada angka-angka statistik, tetapi juga pada kemampuan bangsa untuk memanfaatkan potensi sumber daya manusia secara optimal. Dengan SDM yang terdidik dan mampu bersaing di era digital, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan global.

Peran Mahasiswa dalam Mengembangkan Ekonomi Digital

Ferry mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya memahami teori ekonomi, tetapi juga aktif terlibat dalam pengembangan ekonomi digital. Ia menekankan bahwa perubahan zaman memerlukan adaptasi cepat, terutama dalam bidang teknologi dan inovasi.

“Kalau kita punya SDM yang terdidik dan bisa bersaing di era digital, barulah Indonesia benar-benar siap menghadapi tantangan global,” tambahnya.

Kegiatan Economic Symposium ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi mahasiswa FEBI dalam memperluas wawasan mereka tentang dunia ekonomi. Dengan adanya diskusi seperti ini, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga mampu berkontribusi nyata dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih tangguh dan berkelanjutan.