Gibran Dituduh Hanya Bawa Surat Keterangan Saat Daftar Cawapres, Dokter Tifa: Tak Punya Ijazah SMA?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Isu Ijazah SMA Gibran Rakabuming Raka Diperdebatkan

Isu terkait status ijazah SMA Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kembali mencuri perhatian publik. Beberapa pihak mulai mempertanyakan legitimasi ijazah yang dimiliki oleh putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut. Salah satu tokoh yang menyoroti isu ini adalah dr Tifauzia Tyassuma, atau lebih dikenal sebagai Dokter Tifa. Ia menyampaikan analisisnya melalui akun media sosial pribadinya.

Dokter Tifa menjelaskan bahwa surat keterangan yang beredar di publik hanya menjadi satu-satunya dokumen yang digunakan untuk membuktikan bahwa Gibran pernah bersekolah di tingkat SMA. Menurutnya, surat keterangan tersebut tidak memiliki bobot resmi seperti ijazah asli. “Ya cuma selembar kertas nggak jelas ini, satu-satunya dokumen yang digunakan Gibran untuk melegitimasi dan menjustifikasi bahwa dia pernah ‘SMA’,” tulisnya.

Ia juga mengungkap bahwa UTS Insearch, lembaga pendidikan yang dikaitkan dengan pendidikan Gibran, sejatinya hanyalah kelas persiapan menuju University of Technology Sydney (UTS). Program tersebut disebut setara dengan foundation, bukan sekolah formal setingkat SMA. “Pelaksanaannya pun hanya enam bulan bersih. Jadi sama sekali tidak eligible untuk disetarakan Kelas 12 SMK, apalagi jurusan Akuntansi, seperti yang dinyatakan dalam surat keterangan Dirjen Dikti ini,” tegasnya.

Selain itu, Dokter Tifa menegaskan bahwa UTS Insearch saat ini sudah tidak ada lagi alias dibubarkan. Dengan alasan itu, ia menilai bahwa Gibran tidak memiliki ijazah SMA. Klaim pernah menempuh pendidikan di Orchid Park Secondary School, Singapura, juga patut dipertanyakan.

“Artinya memang Gibran ini tidak punya selembar pun ijazah SMA. Kalau dia pernah mengaku SMA di Singapore dengan nama Orchid Park Secondary School, pertanyaannya adalah: Mana Ijazahnya? Mana buktinya dia pernah sekolah setara SMA di Singapore, mana teman-temannya, mana foto-foto kegiatan selama SMA, mana Graduation atau Upacara Kelulusan SMA-nya?” ujarnya.

Pentingnya Ijazah SMA dalam Pemilihan Umum

Dalam konteks pemilihan umum, keberadaan ijazah SMA menjadi salah satu syarat penting bagi seseorang untuk bisa maju sebagai calon wakil presiden. Menurut Dokter Tifa, ijazah harus benar-benar valid dan memiliki bobot resmi, bukan sekadar surat keterangan yang tidak jelas.

“Kenapa soal SMA ini penting? Karena syarat untuk menjadi WAPRES adalah harus lulus dan punya ijazah SMA atau sederajat. Ijazah lho, bukan surat keterangan nggak jelas dan bodong!” cetusnya.

Riwayat Pendidikan Gibran

Berdasarkan data KPU RI, riwayat pendidikan Gibran tercatat secara jelas. Dalam daftar riwayat hidupnya, Gibran tercatat menempuh pendidikan SD di SD Negeri Mangkubumen Kidul 16 pada tahun 1993–1999. Sementara itu, untuk jenjang SMP, ia mengenyam pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta dari 1999–2002.

Yang menarik, Gibran tercatat menempuh pendidikan SMA di luar negeri selama lima tahun. Ia terdaftar sebagai siswa di Orchid Park Secondary School, Singapura, pada periode 2002–2004. Setelah itu, ia melanjutkan studi di UTS Insearch Sydney dari 2004–2007. Setelah itu, Gibran melanjutkan studi S1 di MDIS Singapore pada 2007–2009.

Meski demikian, isu tentang ijazah SMA yang dimilikinya masih menjadi bahan perdebatan. Banyak pihak menantang keabsahan dokumen yang digunakan untuk mendukung klaim pendidikan Gibran. Mereka meminta bukti-bukti nyata, seperti ijazah resmi, foto-foto kegiatan selama masa SMA, serta saksi-saksi yang dapat mendukung pernyataan tersebut.