Google Perkenalkan AI Penangkal Ransomware: Antivirus Tidak Cukup Lagi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Fitur Baru Google Drive for Desktop Menggunakan Teknologi AI untuk Mencegah Ransomware

Google baru saja meluncurkan versi terbaru dari Google Drive for Desktop yang dilengkapi dengan teknologi deteksi dan intervensi berbasis kecerdasan buatan (AI). Fitur ini dirancang khusus untuk menghentikan serangan ransomware, bahkan setelah malware berhasil masuk ke dalam sistem. Dengan penggunaan AI, Google berupaya meningkatkan perlindungan terhadap file penting pengguna.

Menurut laporan Mandiant, sekitar 21% dari semua insiden keamanan siber yang diselidiki pada tahun lalu terkait dengan serangan ransomware. Biaya rata-rata dari serangan tersebut mencapai lebih dari US$5 juta atau sekitar Rp 83 miliar (dengan kurs Rp 16.673 per US$). Angka ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dihadapi oleh organisasi maupun individu.

Luke Camery, Lead Group Product Manager untuk Google Workspace, menjelaskan bahwa mengandalkan antivirus saja tidak cukup untuk mengatasi ancaman ransomware. "Antivirus tetap penting, tetapi pendekatan tradisional ini tidak lagi memadai mengingat keberhasilan serangan ransomware yang semakin tinggi," ujarnya.

Untuk itu, Google menghadirkan fitur baru yang dapat mencegah ransomware merusak file penting, meskipun hacker telah berhasil menembus sistem. Sistem deteksi ransomware berbasis AI kini sudah tertanam dalam aplikasi Drive untuk desktop. Teknologi ini mampu mengenali tanda-tanda serangan ransomware dan segera menghentikan sinkronisasi file sebelum kerusakan meluas.

“Fitur ini akan menghentikan ransomware dari melakukan hal yang paling berbahaya, yaitu membuat file penting tidak bisa digunakan,” kata Camery.

Selain itu, deteksi virus bawaan di Drive, Gmail, dan Chrome juga membantu mencegah penyebaran ransomware ke perangkat atau jaringan yang lebih luas. Dengan integrasi antara berbagai layanan Google, pengguna mendapatkan perlindungan yang lebih komprehensif.

Kristina Behr, VP Manajemen Produk Google Workspace, menjelaskan bahwa Google mengembangkan model AI khusus yang dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware nyata. Model ini terus diperbarui dengan intelijen ancaman terbaru dari VirusTotal. “Ketika Drive mendeteksi aktivitas mencurigakan, sistem otomatis akan menjeda sinkronisasi file, mencegah korupsi data lebih lanjut. Pengguna akan menerima notifikasi di desktop dan email, lengkap dengan panduan untuk memulihkan file,” jelas Behr.

Pemulihan file dapat dilakukan melalui antarmuka web Drive yang intuitif, tanpa perlu menggunakan perangkat lunak pihak ketiga mahal atau proses pencitraan ulang yang rumit. Ini memberikan solusi yang cepat dan efektif bagi pengguna.

Cara Kerja Deteksi AI di Google Drive

Google Drive for Desktop tersedia di sistem operasi Windows dan macOS. Aplikasi ini tidak hanya menyinkronkan file pengguna ke cloud secara efisien, tetapi juga aman berkat teknologi AI yang ditanamkan.

Model AI eksklusif yang digunakan dalam aplikasi ini dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware nyata untuk mendeteksi tanda-tanda potensi serangan. Ketika sistem mendeteksi aktivitas mencurigakan, sinkronisasi file yang terkena dampak akan segera dihentikan agar kerusakan tidak meluas.

Pengguna akan menerima notifikasi di desktop dan email yang berisi panduan pemulihan. Berbeda dengan solusi tradisional yang sering kali rumit, antarmuka Google Drive memungkinkan pemulihan banyak file ke kondisi semula hanya dalam beberapa klik.

Bagi tim IT, administrator akan menerima notifikasi di konsol Admin dan dapat meninjau log detail melalui Security Center. Fitur ini aktif secara default bagi pelanggan Google Workspace, namun admin tetap memiliki kebebasan untuk mengatur, menonaktifkan, atau menyesuaikan fungsi deteksi, intervensi, maupun pemulihan sesuai kebutuhan organisasi.