Gubernur NTT Resmi Buka Retret Kepemimpinan Strategis untuk Pejabat Struktural
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi membuka kegiatan Retret Kepemimpinan Strategis bagi pejabat struktural lingkup Pemerintah Provinsi NTT Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Kampus Politeknik Ben Mboi Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Belu, pada Selasa (23/9/2025) malam.
Kehadiran gubernur disambut oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay, S.H, bersama dengan Dekan Universitas Pertahanan RI, staf ahli bupati, para dosen Unhan, serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Belu. Acara ini menjadi momen penting dalam rangka memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan transparan.
Retret ini dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama berlangsung dari tanggal 23 hingga 27 September 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 330 orang, sedangkan gelombang kedua akan dilaksanakan pada 1 hingga 5 Oktober 2025 dengan 347 peserta. Dengan jumlah peserta yang cukup besar, acara ini diharapkan mampu menciptakan konsensus dan semangat baru dalam menjalankan roda pemerintahan di NTT.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa retret ini bukan sekadar agenda formal. Ia menekankan bahwa acara ini merupakan kesempatan emas untuk membangun kesadaran kolektif dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang berintegritas dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Di retret ini kita mulai langkah penting. Saya berharap seluruh peserta dapat mengikuti dengan serius, menikmati proses, dan membawa pulang komitmen baru untuk mengurus pemerintahan dengan lebih baik. Ada tanggung jawab pribadi maupun tanggung jawab organisasi perangkat daerah dalam membangun NTT,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa retret kepemimpinan di Kampus Politeknik Unhan Ben Mboi menjadi ruang strategis bagi pejabat struktural untuk meningkatkan semangat kolaborasi lintas sektor. Selain itu, acara ini juga bertujuan merumuskan strategi pembangunan yang berpihak pada kepentingan rakyat serta meningkatkan daya saing daerah.
“Melalui pelaksanaan kegiatan ini, kita ingin membangun kesamaan persepsi, semangat kolektif, serta kepemimpinan yang kuat dan selaras dengan nilai-nilai luhur ASN, agar NTT semakin maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Fokus pada Refleksi dan Revitalisasi Kepemimpinan
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTT, Yos Rasi, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai forum refleksi dan revitalisasi kepemimpinan birokrasi. Menurutnya, retret ini menjadi wahana untuk menyegarkan kembali pemahaman atas visi dan misi pembangunan daerah, mempererat jejaring antarperangkat daerah, serta membangun komitmen bersama dalam melayani publik secara profesional dan transformatif.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam acara ini berbasis pendekatan andragogi atau pembelajaran orang dewasa. Pendekatan ini menekankan pengalaman, partisipasi aktif, refleksi, dan keterhubungan langsung dengan konteks kerja birokrasi. Dengan demikian, fokus kegiatan lebih pada aspek aplikatif ketimbang teori, sehingga benar-benar mendorong transformasi nilai dan praktik kepemimpinan dalam keseharian kerja.
Retret ini juga menjadi kesempatan bagi peserta untuk saling berbagi pengalaman, memperluas wawasan, dan membangun jaringan kerja yang lebih solid. Hal ini sangat penting dalam mendukung keberhasilan program-program pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!