
Gubernur Sulawesi Utara Angkat Bicara Soal Antrean BBM yang Menyebabkan Kekacauan
Antrean panjang kendaraan di SPBU menjadi pemandangan biasa di berbagai wilayah Sulawesi Utara. Fenomena ini akhirnya membuat Gubernur Yulius Selvanus Komaling (YSK) angkat bicara dan menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi tersebut.
Menurut YSK, antrean panjang di SPBU tidak hanya mengganggu masyarakat, tetapi juga berpotensi menghambat pergerakan roda ekonomi daerah. Ia menegaskan bahwa masalah ini bukanlah isu sepele yang bisa diabaikan. "Ini terlalu sering terjadi yaitu antrean cukup panjang di SPBU dan ini meresahkan. Dengan hal tersebut, saya juga melihat bahwa ada ekonomi yang tertahan," ujarnya dalam pernyataannya di Manado, Minggu (28/9/2025).
Gubernur menilai bahwa gangguan pada distribusi bahan bakar minyak (BBM) dapat berdampak langsung terhadap stabilitas perekonomian. "Saya tidak mau ada ekonomi yang terhenti gara-gara distribusi BBM yang tidak lancar atau kekurangan. Kita butuh pergerakan ekonomi dari Manado, Gorontalo, sampai ke Sulawesi Selatan," tegas YSK.
Langkah Konkret untuk Mengatasi Masalah Distribusi BBM
Menanggapi situasi ini, YSK menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akan segera mengambil langkah konkret. Salah satu langkah yang direncanakan adalah memanggil PT Pertamina dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk membahas akar masalah antrean BBM.
"Kita akan panggil Pertamina dengan pihak-pihak terkait untuk kita bahas, di mana persoalannya hingga bisa terjadi antrean panjang. Setelah kita himpun semua pihak, kita akan cari solusi," tegasnya.
Ancaman Tegas terhadap Praktik Mafia Solar
Gubernur YSK juga memberikan peringatan keras terhadap praktik penimbunan BBM dan keterlibatan mafia solar. Ia menegaskan bahwa jika ditemukan adanya pelaku yang bermain-main dengan proses distribusi BBM, maka akan segera ditindak tegas.
"Kalau ada temuan adanya mafia solar di sini, dipastikan akan saya tangkap. Jangan main-main. Ini akan saya tindak tegas karena ada ekonomi yang berhenti gara-gara mobilisasi terhenti akibat kekurangan BBM," ujar YSK dengan nada serius.
Ia juga menyampaikan keheranannya terhadap kondisi kelangkaan BBM di lapangan, meskipun menurut informasi dari pusat, kuota BBM untuk Sulawesi Utara justru dalam kondisi aman atau berlebih.
"Saya sempat bertanya kepada Direktur Utama Pertamina, dan mereka menjawab bahwa kuota BBM di Sulut berlebih. Jadi kalau sekarang terjadi kelangkaan, mungkin karena mekanisme distribusi yang salah," ungkapnya.
Larangan Terhadap Penimbunan BBM
Pada akhir pernyataannya, YSK kembali menegaskan larangan keras terhadap segala bentuk penimbunan BBM. "Sekali lagi saya ingatkan, jangan ada lagi penimbunan BBM. Kalau ada, hentikan dan kembali ke jalan yang benar," pungkasnya.
Daftar Harga BBM Pertamina di Sulawesi Utara
Berikut adalah harga BBM Pertamina yang berlaku di Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat, 26 September 2025:
- Pertamax Turbo: Rp 13.400 (dari Rp 13.500)
- Pertamax: Rp 12.500
- Pertamina Dex: Rp 14.150 (dari Rp 14.450)
- Dexlite: Rp 13.900 (dari Rp 14.150)
Penulis: Ren
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!