
Peristiwa Guru yang Mengancam Murid Saat Upacara Bendera Viral di Media Sosial
Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi di sebuah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Video yang menunjukkan seorang guru mengancam dan hampir bertindak secara fisik terhadap murid-muridnya saat upacara bendera menjadi viral di media sosial. Kejadian ini memicu perhatian masyarakat dan pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti.
Dalam video berdurasi 1 menit 34 detik tersebut, terlihat seorang guru yang tampak sudah berumur sedang marah-marah di hadapan para murid. Ia berada di tengah-tengah barisan upacara bendera dan mengeluarkan perkataan keras yang bernada ancaman. Selain itu, terdengar juga jeritan histeris dan suara tangis dari beberapa siswa yang merasa ketakutan akibat perilaku guru tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada Juli 2025, dan menurut keterangan dari Kapolres Pesawaran, AKBP Heri Sulistyo Nugroho, kejadian tersebut berlangsung di salah satu SD di wilayah hukum Polsek Kedondong. Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung mendatangi sekolah untuk melakukan penindakan lebih lanjut.
Heri menjelaskan bahwa yang bersangkutan bukanlah kepala sekolah, melainkan seorang guru PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan). Dari informasi yang didapat, kejadian tersebut sesuai dengan video yang beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, seorang perempuan yang berpakaian seragam ASN masuk ke tengah-tengah barisan upacara dan menyampaikan ucapan yang menimbulkan rasa takut pada para siswa.
"Kondisi tersebut membuat sejumlah siswa ketakutan bahkan menangis sebelum akhirnya diarahkan masuk ke kelas," ujar Heri dalam keterangannya.
Selain itu, Heri juga menyampaikan bahwa penindakan terhadap oknum guru tersebut telah dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Pesawaran. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa sanksi atau hasil pemeriksaan terkait kasus ini akan disampaikan langsung oleh instansi yang berwenang.
Polres Pesawaran juga mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Mereka diminta untuk tidak mudah percaya terhadap video atau berita yang belum jelas sumbernya. Pihak berwenang akan menangani proses penyelidikan dan penyelesaian kasus ini secara profesional.
Penyebab dan Dampak dari Kejadian Ini
Beberapa faktor dapat memicu tindakan seorang guru yang tidak terkendali seperti ini. Salah satunya adalah tekanan psikologis yang berlebihan, baik dari lingkungan kerja maupun tuntutan administratif. Selain itu, kurangnya pengelolaan emosi dan pemahaman tentang etika profesi juga bisa menjadi penyebab utama.
Dampak dari kejadian ini sangat signifikan. Tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi institusi pendidikan secara keseluruhan. Kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan bisa terganggu, dan kualitas pembelajaran bisa terpengaruh jika suasana belajar tidak nyaman.
Langkah yang Harus Diambil
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, diperlukan langkah-langkah yang lebih ketat dalam pengawasan dan pengelolaan tenaga pendidik. Pelatihan manajemen konflik dan pengelolaan emosi harus diberikan secara berkala kepada seluruh guru. Selain itu, sistem pengaduan dan perlindungan bagi siswa serta guru juga perlu diperkuat agar setiap keluhan dapat ditangani secara cepat dan transparan.
Masyarakat juga diharapkan untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Menyebarkan video atau berita tanpa verifikasi dapat memperburuk situasi dan menyebabkan kesalahpahaman yang tidak perlu.
Kesimpulan
Peristiwa guru yang mengancam murid saat upacara bendera menjadi peringatan penting bagi seluruh pihak terkait. Diperlukan kerja sama antara lembaga pendidikan, pihak berwenang, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Dengan tindakan yang tepat dan komitmen yang kuat, kejadian semacam ini dapat diminimalisir dan dihindari di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!