Guru di Lampung Nyaris Cekik Murid Saat Upacara

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Guru di Lampung Nyaris Cekik Murid Saat Upacara

Insiden Guru yang Mengancam Siswa di Sekolah Dasar Viral di Media Sosial

Sebuah video yang menampilkan aksi seorang guru perempuan mengancam akan mencekik siswa Sekolah Dasar (SD) menjadi viral di berbagai platform media sosial. Kejadian ini terjadi saat pelaksanaan upacara bendera dan memperlihatkan suasana yang sangat mencekam di halaman sekolah.

Para siswa yang awalnya mengikuti upacara langsung berlarian ketakutan, membubarkan barisan mereka. Beruntung, tindakan guru tersebut berhasil dihentikan oleh seorang guru lainnya sebelum terjadi kekerasan fisik. Insiden ini terjadi di SD Negeri 9 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada tanggal 28 Juli 2025. Lokasi sekolah ini berada sekitar 26 kilometer dari pusat Kota Bandar Lampung, jika dihitung dari ibu kota Kabupaten Pesawaran, Gedong Tataan.

Guru yang bersangkutan diketahui berinisial H, merupakan tenaga pengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SD Negeri 5 Kedondong. H bukan sosok asing dalam catatan pelanggaran disiplin sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebelum insiden ini mencuat ke publik, H sudah beberapa kali dilaporkan atas tindakan tidak pantas. Pada Februari 2025, H pernah kedapatan merokok di dalam kelas saat mengenakan seragam dinas, dan di waktu berbeda, datang ke sekolah dengan mengenakan celana pendek.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran, Anca Martha Utama, menjelaskan bahwa pihaknya sempat mengambil langkah tegas terhadap guru tersebut. Disdikbud bahkan sempat menonaktifkan H sebagai guru di SD Negeri 5 Kedondong, lantaran terindikasi mengalami gangguan kejiwaan.

"Berdasarkan laporan itu, kami ajukan pemeriksaan ke Inspektorat. Saat itu kami juga menonaktifkan sementara yang bersangkutan karena diduga mengalami gangguan jiwa," ujar Anca, Minggu (24/8/2025).

Meski demikian, H sempat diperbolehkan mengajar setelah menunjukkan perubahan sikap. Namun, pada akhir Juli 2025, H kembali berulah. Guru SD Negeri 5 Kedondong itu tiba-tiba mendatangi SD Negeri 9 Kedondong saat sedang melaksanakan upacara bendera. Ia langsung melakukan intimidasi kepada siswa dan guru di sekolah tersebut.

"Yang bersangkutan ini tiba-tiba datang ketika siswa sedang upacara. Beliau langsung melakukan intimidasi kepada guru dan siswa," ujar Anca.

Kasus ini juga mendapat atensi dari DPRD Pesawaran. Ketua Komisi IV DPRD Pesawaran, Muhammad Rinaldi, meminta kasus ini ditangani serius dengan langkah tegas oleh dinas terkait. Ia mengatakan, sejak video tersebut viral, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran untuk mengonfirmasi kebenaran kejadian sekaligus memastikan tindak lanjutnya.

"Waktu video awal mencuat, saya langsung hubungi kadis untuk konfirmasi kejadian dan menanyakan tindak lanjutnya."

"Menurut pengakuan kadis, oknum tersebut sudah diarahkan untuk tes kesehatan jiwa,” ujar Rinaldi, Minggu.

Rinaldi menyampaikan, hasil pemeriksaan kesehatan jiwa itu nantinya akan menjadi dasar bagi Disdikbud untuk melakukan evaluasi dan pemberian sanksi. DPRD, lanjutnya, akan ikut mengawal agar penanganan kasus ini tidak berlarut-larut.

"Nantinya hasil tes tersebut yang akan menjadi dasar evaluasi dan pemberian sanksi dari dinas pendidikan. Kami ingin ada langkah jelas supaya kejadian serupa tidak terulang lagi," jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Pesawaran, AKBP Heri Sulistyo Nugroho, membenarkan terkait kejadian tersebut. Pihaknya pun telah menerima laporan dan akan memprosesnya.

"Benar, video itu terjadi di wilayah hukum Polsek Kedondong. Pasca peristiwa dan mendapat laporan, anggota kami langsung mendatangi sekolah untuk menindaklanjuti. Yang bersangkutan bukan kepala sekolah, melainkan guru PJOK,” ujar Heri, Minggu.