
Guru di Lampung Viral karena Diduga Hampir Mencekik Murid
Seorang guru yang berinisial H menjadi perhatian publik setelah videonya yang menunjukkan tindakan tidak wajar terhadap murid viral di media sosial. Insiden ini terjadi di SDN 9 Kedondong, Desa Sinar Harapan, Kecamatan Kedondong, pada Senin (28/7/2025). Dalam rekaman yang beredar, H tampak emosional saat memarahi guru dan murid yang sedang berbaris di lapangan sekolah.
Ia kemudian mendekati seorang siswa dan terlihat menggerakkan tangannya ke arah leher anak tersebut. Kejadian ini membuat murid-murid lain ketakutan dan berlarian. Guru-guru yang ada di lokasi segera mencoba menenangkan situasi dan mencegah H dari tindakan lebih brutal.
Setelahnya diketahui bahwa H bukanlah guru di SDN 9 Kedondong, melainkan pengajar di SDN 5 Kedondong yang berada di wilayah yang sama. Ini bukan pertama kalinya H mendapat masalah. Sebelumnya, ia pernah dilaporkan merokok di dalam kelas saat mengenakan seragam dinas, sekitar Februari 2025. Selain itu, ia juga pernah ditegur karena datang ke sekolah dengan mengenakan celana pendek.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesawaran, Anca Martha Utama, menjelaskan bahwa pihaknya sudah lama memantau perilaku H. Atas laporan-laporan sebelumnya, H bahkan sempat diperiksa oleh inspektorat dan dinonaktifkan sementara karena diduga mengalami gangguan jiwa. Namun setelah dianggap membaik, ia diizinkan kembali mengajar.
Kejadian intimidasi terhadap murid ini membuat Disdikbud mengambil langkah tegas. “Kasus dugaan pencekikan murid sudah kami laporkan ke kepolisian. Surat nonaktif sementara juga sudah dikeluarkan. Perilaku H tidak mencerminkan seorang guru,” tegas Anca, Minggu (24/8/2025).
Pihaknya juga meminta sekolah untuk memberikan pendampingan psikologis kepada murid yang menjadi korban agar tidak mengalami trauma. “Kami ingin anak-anak tetap merasa aman dan nyaman saat belajar di sekolah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pesawaran, Muhammad Rinaldi, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disdikbud begitu video viral itu beredar. Menurutnya, H akan diarahkan menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa sebagai dasar evaluasi.
“Hasil tes kejiwaan itu nantinya akan menjadi pertimbangan dalam menentukan sanksi yang tepat. Kami akan mengawal supaya kasus ini tidak berlarut-larut,” ungkap Rinaldi. Ia berharap insiden ini bisa menjadi perhatian serius agar tidak ada lagi kasus serupa di lingkungan pendidikan.
“Kami ingin anak-anak merasa aman, terlindungi, dan nyaman belajar tanpa rasa takut,” ujarnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!