
Pemerintah Berhasil Turunkan Harga Beras di 148 Kabupaten/Kota
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah berhasil menurunkan harga beras secara signifikan di 148 kabupaten/kota. Program ini juga berkontribusi dalam menjaga stabilitas pasokan serta daya beli masyarakat.
Menurut data terbaru, jumlah daerah yang mengalami penurunan harga beras meningkat dari 132 menjadi 148 kabupaten/kota. Hal ini terjadi karena intervensi SPHP yang dilakukan secara masif di berbagai wilayah. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa capaian penyaluran beras SPHP membuktikan efektivitas program distribusi pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional sekaligus memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pangan yang terjangkau.
"Penyaluran beras SPHP secara umum baik dan memberikan dampak positif terhadap stabilitas pangan nasional. Namun, masih ada 55 kabupaten/kota lainnya yang mencatat kenaikan harga di atas satu persen. Oleh karena itu, perlu diperhatikan secara khusus," ujar Arief.
Selain intervensi beras, pemerintah juga menyalurkan stimulus ekonomi semester II 2025 berupa bantuan pangan berupa 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng per bulan selama dua bulan. Program ini ditujukan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada periode Oktober-November 2025.
"Penggunaan minyak goreng dalam paket bantuan diharapkan dapat menjadi salah satu faktor stabilisasi harga di pasar," jelas Arief.
Program SPHP Jagung untuk Menekan Harga Pakan Ternak
Sebagai bagian dari strategi yang lebih luas, Bapanas juga menyiapkan program SPHP jagung dengan alokasi 52.400 ton yang akan mulai disalurkan akhir pekan ini. Penyaluran ini ditujukan kepada 2.109 peternak mandiri skala mikro, kecil, dan menengah, setelah melalui verifikasi bersama Kementerian Pertanian dan Bulog.
Program ini diharapkan mampu menekan gejolak harga pakan ternak, yang berdampak langsung pada harga daging ayam dan telur. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp78 miliar untuk program ini dengan menetapkan harga penyaluran sebesar Rp5.500/kg.
"Langkah ini dilakukan agar harga pakan, khususnya jagung, tetap terkendali sehingga peternak rakyat bisa berproduksi lebih baik," tambah Arief.
Percepatan Distribusi Beras untuk Stabilitas Harga
Pemerintah menegaskan bahwa intervensi beras melalui SPHP, bantuan pangan, serta dukungan tambahan dari SPHP jagung akan terus diperkuat hingga akhir tahun. Upaya ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi pangan, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika harga global.
Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Indra Wijayanto menyampaikan bahwa realisasi distribusi beras Bulog saat ini rata-rata telah mencapai 5.000 ton per hari. Namun, percepatan distribusi diperlukan agar sisa target sekitar 1,1 juta ton dapat terserap sepenuhnya hingga akhir tahun.
"Dengan sisa waktu 107 hari, distribusi harian perlu ditingkatkan mendekati 10 ribu ton per hari agar harga beras lebih stabil di hampir semua daerah," kata Indra dalam Rapat Koordinasi Inflasi di Kementerian Dalam Negeri.
Indra juga mengapresiasi instansi dan lembaga terkait yang turut memperkuat penyaluran beras, khususnya melalui gerakan pangan murah (GPM). Ia menilai peran pemerintah daerah sangat krusial dalam memperluas jangkauan intervensi.
"Jika setiap kelurahan menyelenggarakan GPM minimal seminggu sekali sesuai kebutuhan warganya, realisasi target distribusi akan lebih mudah dicapai," ujar Indra.
Harga Beras Terkini
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium mencapai Rp16.009 per kg, beras medium Rp13.879 per kg, dan beras SPHP Rp12.569 per kg. Angka ini menunjukkan bahwa program SPHP telah memberikan dampak nyata terhadap harga beras di tingkat masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!