
Harga Emas Mencetak Rekor Baru Akibat Pelemahan Dolar AS dan Harapan Pemangkasan Suku Bunga
Harga emas kembali mengalami peningkatan signifikan dan mencatat rekor baru dalam perdagangan pada Senin (29/9/2025). Kenaikan ini didorong oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan melanjutkan kebijakan pemangkasan suku bunga pada akhir tahun ini.
Dalam perdagangan pasar spot, harga emas naik sebesar 0,8% menjadi US$ 3.789,39 per troi ons pada pukul 02.51 GMT. Sebelumnya, harga emas sempat menembus level tertinggi sepanjang masa di angka US$ 3.798,32 per troi ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga menguat sebesar 0,3% menjadi US$ 3.818,30 per troi ons.
Pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sebesar 0,2% membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli dari luar negeri. Hal ini memberikan dorongan tambahan terhadap permintaan emas di pasar global.
Departemen Perdagangan AS melaporkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang menjadi ukuran inflasi utama The Fed, naik sebesar 0,3% pada Agustus. Kenaikan ini sesuai dengan perkiraan ekonom setelah sebelumnya pada Juli mengalami kenaikan sebesar 0,2%.
Analis Capital.com, Kyle Rodda, menyatakan bahwa data inflasi yang relatif stabil memberi keyakinan kepada pasar bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan terus dilakukan pada Oktober dan Desember. Berdasarkan data CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan sekitar 90% kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Oktober, dengan probabilitas sekitar 65% untuk penurunan tambahan di Desember.
Emas sebagai aset safe haven cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah maupun ketika ada ketidakpastian geopolitik atau ekonomi. Di Asia, pasar saham dibuka dengan kehati-hatian pada awal pekan ini karena khawatir tentang potensi penutupan sebagian operasional pemerintah AS.
Investor saat ini sedang menantikan beberapa data ekonomi penting dari AS, termasuk data lowongan pekerjaan, payroll swasta, indeks PMI manufaktur ISM, serta laporan ketenagakerjaan nonfarm payrolls yang akan dirilis minggu depan.
Di pasar logam mulia lainnya, harga perak spot naik sebesar 1% menjadi US$ 46,47 per troi ons. Platinum juga menguat sebesar 2,6% menjadi US$ 1.608,90 per troi ons, sementara palladium bertambah 1,4% menjadi US$ 1.287,19 per troi ons.
Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, meningkat sebesar 0,89% menjadi 1.005,72 ton pada Jumat lalu, dibandingkan dengan 996,85 ton pada Kamis. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan minat investor terhadap emas sebagai instrumen investasi aman.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!