Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rp61 Ribu, Minyak Naik, Beras dan Garam Turun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Harga Pangan di Indonesia pada 24 September 2025

Pada hari Rabu, 24 September 2025, data pemantauan harga pangan yang dirilis oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan perubahan dinamis dalam harga beberapa komoditas utama. Data tersebut mencatat kenaikan dan penurunan harga berbagai bahan pokok di tingkat pedagang eceran secara nasional.

Beberapa komoditas mengalami kenaikan signifikan, termasuk cabai rawit merah, minyak goreng, bawang merah, dan daging ayam ras. Sementara itu, sejumlah lainnya seperti beras medium, garam konsumsi, dan ikan bandeng mengalami penurunan harga. Informasi ini menjadi penting bagi masyarakat dalam memperkirakan pengeluaran harian serta memantau fluktuasi harga kebutuhan pokok.

Daftar Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga

  • Cabai rawit merah: Naik menjadi Rp61.667 per kg dari sebelumnya Rp48.928.
  • Beras premium: Meningkat menjadi Rp17.300 per kg dari sebelumnya Rp16.009.
  • Beras SPHP: Naik menjadi Rp13.000 per kg dari sebelumnya Rp12.569.
  • Bawang merah: Naik menjadi Rp46.200 per kg dari sebelumnya Rp40.168.
  • Bawang putih bonggol: Meningkat menjadi Rp37.800 per kg dari sebelumnya Rp37.562.
  • Cabai merah besar: Naik menjadi Rp55.167 per kg dari sebelumnya Rp50.996.
  • Daging ayam ras: Meningkat menjadi Rp43.286 per kg dari sebelumnya Rp38.339.
  • Telur ayam ras: Naik menjadi Rp33.800 per kg dari sebelumnya Rp29.992.
  • Minyak goreng kemasan: Naik menjadi Rp23.000 per liter dari sebelumnya Rp20.946.
  • Minyak goreng curah: Meningkat menjadi Rp20.000 per liter dari sebelumnya Rp17.535.
  • Minyakita: Naik menjadi Rp17.750 per liter dari sebelumnya Rp17.501.
  • Tepung terigu curah: Naik menjadi Rp10.000 per kg dari sebelumnya Rp9.785.
  • Tepung terigu kemasan: Meningkat menjadi Rp13.800 per kg dari sebelumnya Rp12.992.
  • Ikan kembung: Naik menjadi Rp42.857 per kg dari sebelumnya Rp41.617.
  • Ikan tongkol: Meningkat menjadi Rp35.714 per kg dari sebelumnya Rp34.771.

Daftar Komoditas yang Mengalami Penurunan Harga

  • Beras medium: Turun menjadi Rp13.150 per kg dari sebelumnya Rp13.879.
  • Kedelai biji kering (impor): Naik menjadi Rp10.679 per kg dari sebelumnya Rp10.743.
  • Cabai merah keriting: Turun menjadi Rp59.667 per kg dari sebelumnya Rp60.767.
  • Daging sapi murni: Meningkat menjadi Rp147.500 per kg dari sebelumnya Rp135.288.
  • Ikan bandeng: Turun menjadi Rp32.500 per kg dari sebelumnya Rp35.175.
  • Garam konsumsi: Naik menjadi Rp9.600 per kg dari sebelumnya Rp11.609.
  • Daging kerbau beku (impor): Turun menjadi Rp807.500 per kg dari sebelumnya Rp105.936.

Dampak Perubahan Harga pada Masyarakat

Perubahan harga ini sangat penting untuk dipantau oleh masyarakat karena berkaitan langsung dengan kebutuhan pokok harian. Kenaikan harga pada bahan pokok seperti beras, cabai, minyak goreng, dan telur ayam dapat memengaruhi anggaran keluarga. Di sisi lain, penurunan harga beras medium, garam, dan beberapa jenis ikan bisa menjadi kabar baik bagi konsumen, terutama dalam situasi inflasi yang tinggi dan daya beli yang tidak stabil.

Data ini juga menjadi referensi penting bagi pelaku usaha kuliner dan distributor bahan pokok dalam menyusun strategi stok dan harga jual. Dengan memahami tren harga, mereka dapat lebih efisien dalam mengatur persediaan dan menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dan biaya operasional.