Harga Saham dan Kapitalisasi Pasar Merdeka Gold (EMAS) Saat ARA Berlangsung

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Saham EMAS Melonjak 25% pada Hari Pertama Perdagangan

Saham PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) mengawali hari pertama di Bursa Efek Indonesia dengan kenaikan signifikan, mencapai batas atas atau ARA (Auto Rejection Above). Pada perdagangan kemarin, Selasa (23/9/2025), saham EMAS langsung melesat sebesar 25% dari harga penawaran awal Rp2.880 per lembar menjadi Rp3.600 per lembar.

Kenaikan ini secara otomatis meningkatkan kapitalisasi pasar EMAS dari Rp46,6 triliun menjadi Rp58,25 triliun. Jika saham EMAS kembali naik 25% dan mencapai ARA lagi, maka harga saham akan berada di kisaran Rp4.500 per lembar. Kapitalisasi pasar EMAS pun diperkirakan akan melonjak menjadi Rp72,81 triliun.

Beberapa emiten yang melakukan IPO pada tahun ini tercatat mendapatkan ARA beruntun. Salah satu yang paling banyak adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA). Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini melantai pada 9 Juli 2025 dengan harga penawaran awal Rp190 per lembar. Saham CDIA terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp1.830 per saham setelah 11 kali ARA beruntun.

Meskipun kinerja keuangan EMAS hingga kuartal I/2025 masih membukukan kerugian, saham perusahaan ini tetap diminati oleh investor. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, EMAS melepas 1,61 miliar saham dengan total pesanan mencapai 7,48 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa saham EMAS mengalami kelebihan permintaan hingga 4,62 kali pada penjatahan pasti atau fixed allotment.

Dengan memasang harga Rp2.880 per saham, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) tersebut berhasil meraih dana segar senilai Rp4,65 triliun. Secara fundamental, EMAS mencatatkan pendapatan US$1,74 juta dan kerugian bersih US$12,7 juta pada tahun lalu. Pada kuartal I/2025, perusahaan tidak mencatatkan pendapatan dengan kerugian US$9,21 juta.

Komisaris Independen Merdeka Gold Resources, Heri Sunaryadi, menyampaikan bahwa investor melihat prospek pertumbuhan jangka panjang EMAS. Proyek Emas Pani menjadi daya tarik utama perusahaan. Menurutnya, investor lebih fokus pada potensi perusahaan dalam lima tahun ke depan.

“Sebenarnya investor lihat apa? Hari ini? Bukan, tetapi 5 tahun lagi perusahaan ini menjadi apa,” ujarnya saat peluncuran saham perdana EMAS di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Berdasarkan riset internal perusahaan pada akhir tahun lalu, Proyek Emas Pani diperkirakan memiliki sumber daya mineral sebesar 292,4 juta ton bijih. Dari jumlah tersebut, terkandung sekitar 7 juta ons emas dengan kadar 0,75 gram per ton. Selain itu, terdapat cadangan bijih sebesar 77,5 juta ton yang mengandung 1,9 juta ons emas pada kadar 0,78 gram per ton. Umur tambang proyek ini diproyeksikan mencapai tahun 2041.

Faktor-Faktor yang Mendorong Kenaikan Harga Saham EMAS

  • Prospek Jangka Panjang: Investor melihat potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.
  • Minat Investor: Penawaran saham EMAS mendapat respon positif meskipun belum memiliki laba.
  • Proyek Emas Pani: Sumber daya dan cadangan emas yang besar menjadi salah satu alasan utama investor membeli saham EMAS.
  • Peningkatan Kapitalisasi Pasar: Kenaikan harga saham secara langsung meningkatkan nilai pasar perusahaan.

Dengan proyeksi yang kuat dan minat investor yang tinggi, EMAS memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi salah satu emiten unggulan di pasar modal Indonesia.