Hingga Kini, Proyek Infrastruktur Serap Rp 142,1 Triliun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Anggaran Infrastruktur Tahun 2025: Realisasi dan Progres Pekerjaan

Pengelolaan anggaran infrastruktur di Indonesia terus menjadi fokus utama pemerintah dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan merata. Dalam konferensi pers APBN Kita, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sebesar Rp 142,1 triliun dari total anggaran infrastruktur telah terserap. Angka ini mencerminkan sekitar 35,32 persen dari pagu yang disiapkan.

Total dana yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pendukung swasembada pangan, energi, air, serta konektivitas mencapai Rp 402,4 triliun. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi melalui pengembangan infrastruktur yang mumpuni.

Sektor Pertama: Perumahan

Sektor perumahan menjadi salah satu yang paling cepat menyerap anggaran. Sebanyak Rp 18,8 triliun telah digunakan untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bertujuan memberikan akses kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi bagi masyarakat. Hingga saat ini, sebanyak 158.000 unit rumah telah terbangun sebagai bagian dari program ini.

Selain itu, ada juga pembangunan rumah susun dengan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun. Progres pembangunan saat ini mencapai 51,6 persen dari target 4.318 unit. Hal ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.

Tidak hanya itu, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) juga dilakukan dengan alokasi dana sebesar Rp 0,5 triliun. Saat ini, progresnya mencapai 41 persen dari target 54.322 liter per detik. Ini menunjukkan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses air bersih yang layak.

Sektor Kedua: Konektivitas

Konektivitas menjadi prioritas lain dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan dan preservasi jalan mendapat alokasi dana sebesar Rp 12,3 triliun, dengan progres pembangunan mencapai 60,8 persen dari target 115,3 kilometer. Jembatan juga menjadi fokus, dengan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun dan progres pembangunan sebesar 41 persen dari target 8.867,6 meter.

Selain itu, pelabuhan laut juga dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur. Dana sebesar Rp 1,2 triliun dialokasikan, dengan progres pembangunan sebesar 35,88 persen dari target 20 unit. Konektivitas ini sangat penting dalam mendukung mobilitas barang dan orang.

Sektor Ketiga: Ketahanan Pangan

Dalam bidang ketahanan pangan, pembangunan bendungan mendapat alokasi dana sebesar Rp 2,1 triliun. Progres pembangunan saat ini mencapai 64,4 persen dari target 15 unit. Selain itu, jaringan irigasi juga dibangun dengan anggaran sebesar Rp 3,3 triliun, dengan progres pembangunan sebesar 34,7 persen dari target 216.000 hektar.

Operasi dan pemeliharaan sarana prasarana sumber daya air (SDA) juga dilakukan dengan alokasi dana sebesar Rp 1,5 triliun, dengan progres pembangunan sebesar 27,2 persen. Selain itu, cetak sawah dan optimasi lahan pertanian dilakukan dengan anggaran sebesar Rp 3,2 triliun, mencakup luasan 117.000 hektar.

Sektor Keempat: Ketahanan Energi

Di bidang energi, pembangunan pipa transmigrasi gas bumi mendapat alokasi dana sebesar Rp 1,6 triliun di ruas Cisem. Progres pembangunan masih dalam tahap awal, tetapi merupakan langkah penting dalam memperkuat sistem pasokan energi nasional.

Dengan realisasi anggaran yang terus meningkat dan progres pembangunan yang terus dipantau, pemerintah terus berkomitmen dalam menjalankan visi pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat.