
IBM dan NASA Meluncurkan Model AI Open-Source untuk Memprediksi Aktivitas Matahari
IBM dan NASA baru-baru ini meluncurkan model dasar open-source terbaru bernama Surya. Model ini dirancang khusus untuk memahami data observasi Matahari beresolusi tinggi. Tujuan utamanya adalah memprediksi aktivitas Matahari yang bisa berdampak pada Bumi, serta digunakan dalam studi cuaca dan iklim.
Surya diharapkan menjadi alat penting dalam meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim. Dengan merilis model AI ini di Hugging Face, para ilmuwan, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan dapat membangun solusi berbasis fondasi bersama. Hal ini bertujuan untuk menciptakan inovasi yang lebih luas dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Nama Surya diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti Matahari. Model ini merupakan terobosan besar dalam pemanfaatan kecerdasan buatan untuk menganalisis citra Matahari dan penelitian cuaca antariksa. Teknologi ini diharapkan bisa membantu melindungi navigasi GPS, jaringan listrik, serta sistem telekomunikasi dari dampak dinamika Matahari.
Aktivitas Matahari seperti angin matahari dan lontaran massa korona bisa menyebabkan kerusakan pada satelit, gangguan navigasi penerbangan, pemadaman listrik, hingga ancaman bagi astronot. Laporan dari Lloyd’s memperkirakan kerugian global akibat badai matahari bisa mencapai US$2,4 triliun dalam lima tahun. Satu badai besar saja bisa menimbulkan kerugian hingga US$17 miliar.
Beberapa fenomena terbaru menunjukkan risiko nyata dari aktivitas Matahari. Ini termasuk gangguan layanan GPS, pengalihan penerbangan, kerusakan satelit, hingga dampak pada produksi pangan. Dengan semakin tingginya ketergantungan manusia pada teknologi berbasis luar angkasa, serta rencana eksplorasi ruang angkasa, prediksi cuaca matahari yang akurat semakin penting.
Selain itu, Surya juga dirancang untuk mendukung penelitian cuaca dan iklim di Bumi. Model ini bisa digunakan untuk membuat prakiraan lokal, mendeteksi cuaca ekstrem, meningkatkan resolusi simulasi iklim global, serta memperbaiki representasi proses fisik dalam model numerik. Surya telah dilatih dengan data observasi Bumi selama 40 tahun dari Modern-Era Retrospective analysis for Research and Applications, Versi 2 (MERRA-2) yang dimiliki NASA.
Surya menjadi bagian dari strategi IBM dalam mengembangkan algoritma generatif dan otomatis yang bisa diuji serta diperluas secara global. Model ini melengkapi lini foundation model Prithvi sebelumnya yang mencakup geospasial dan cuaca. “Inilah bagaimana keterbukaan diwujudkan menjadi ketahanan praktis bagi sistem yang diandalkan masyarakat setiap harinya,” ujar Roy Kosasih.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!