
Perjanjian Ekonomi Indonesia-Eropa Ditetapkan, Membuka Peluang Baru bagi Sektor Industri
Indonesia dan Uni Eropa telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang resmi diumumkan di Bali pada hari Selasa, 23 September 2025. Perjanjian ini akan menghapus lebih dari 98 persen tarif impor, sehingga memberikan proyeksi peningkatan ekspor Indonesia ke Uni Eropa hampir sebesar 60 persen. Produk unggulan seperti alas kaki, tekstil, garmen, minyak sawit, perikanan, energi terbarukan, hingga kendaraan listrik akan mendapat manfaat signifikan dari perjanjian ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian ini dengan tujuan memberikan manfaat bagi pelaku usaha, UMKM, serta masyarakat di kedua negara. Ia menekankan pentingnya CEPA dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa, yang merupakan mitra strategis.
Implementasi CEPA diharapkan dapat memfasilitasi investasi, transfer teknologi, serta memperkuat integrasi Indonesia dalam rantai pasok global. Data tahun 2024 menunjukkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa mencapai 30,4 miliar dolar AS dengan surplus sebesar 4,4 miliar dolar AS bagi Indonesia. Sementara itu, Uni Eropa juga menjadi salah satu investor terbesar kelima dengan total investasi sebesar 15,6 miliar dolar AS selama periode 2019–2024.
Presiden RI Prabowo Subianto menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan hubungan perdagangan yang bebas, adil, dan saling menguntungkan. Menurutnya, perjanjian ini dapat menjadi game changer bagi pasar global.
Manfaat Langsung bagi Industri Padat Karya
Perjanjian IEU-CEPA juga memberikan manfaat langsung bagi industri padat karya seperti tekstil, alas kaki, pakaian, dan furnitur. Sekitar 5 juta orang saat ini bekerja di sektor-sektor tersebut, dan mereka kini memiliki prospek yang lebih baik ke depan. Airlangga menyebutkan bahwa para pekerja ini akan merayakan kesepakatan ini karena meningkatnya peluang kerja dan pertumbuhan industri.
Selain itu, perjanjian ini juga memperkuat pengembangan klaster digital di Indonesia. Ekonomi digital Indonesia telah mencapai 150 miliar dolar AS pada 2025. Teknologi satelit orbit rendah (low earth orbit satellite) digunakan sebagai alat untuk memperluas akses internet cepat di wilayah yang sulit dijangkau. Lebih dari 100 ribu masyarakat telah merasakan manfaat dari teknologi ini, yang didukung oleh infrastruktur digital dari Uni Eropa.
Komitmen Bersama untuk Perdagangan Terbuka
Uni Eropa menegaskan komitmennya terhadap perdagangan terbuka dan saling menguntungkan. Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa Maroš Šefčovič menyatakan bahwa dengan menyelesaikan perjanjian ini, Uni Eropa dan Indonesia mengirimkan pesan kuat kepada dunia bahwa keduanya berkomitmen pada perdagangan internasional yang terbuka, berbasis aturan, dan saling menguntungkan.
Perjanjian ini direncanakan akan mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2027. Dengan adanya CEPA, Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan, serta membuka peluang baru bagi sektor-sektor strategis di kedua negara.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!