
IHSG Menguat 0,60 Persen Pada Akhir Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat, 26 September ditutup pada level 8.099 atau mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen dalam seminggu terakhir. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, menunjukkan optimisme bahwa IHSG akan terus menguat dalam beberapa waktu ke depan.
Kenaikan ini didorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan pelonggaran suku bunga yang akan diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve. Selain itu, adanya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU CEPA) memberikan sentimen positif bagi investor. Stabilitas Rupiah yang dijaga oleh Bank Indonesia juga meningkatkan kepercayaan investor asing untuk tetap melakukan akumulasi saham di pasar domestik. Jika sentimen ini tetap konsisten, IHSG bisa bergerak dalam tren bullish jangka pendek.
Proyeksi Perdagangan Jangka Panjang
Perjanjian yang telah mencapai kesepakatan substantif mengenai pemangkasan tarif hingga 80 persen pada produk ekspor Indonesia mulai tahun 2027 akan meningkatkan prospek perdagangan jangka panjang. Selain itu, harga emas spot yang melonjak hingga mencapai US$ 3.759 per troy ounce menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah juga turut memengaruhi sentimen pasar.
Meskipun IHSG mengalami penguatan, tercatat bahwa investor asing melakukan penjualan bersih (outflow) sebesar Rp 1 triliun di pasar reguler. Namun, IHSG sempat menyentuh level tertinggi baru yaitu 8.168 pada 24 September 2025.
Pemantauan Sentimen Penting Pekan Ini
Dalam perdagangan pekan ini, yaitu 29 September hingga 3 Oktober 2025, David mengatakan ada dua sentimen utama yang harus dipantau. Pertama adalah kebijakan dan kepemimpinan fiskal. Pasar akan sangat memperhatikan langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa apakah akan mempertahankan disiplin fiskal, khususnya terkait defisit anggaran serta sinyal-sinyal terkait stimulus atau pengeluaran pemerintah.
Kedua, sentimen cukai rokok yang berpotensi tidak dinaikkan pada 2026. Menteri Purbaya menyatakan bahwa keputusan ini sesuai dengan keinginan pelaku industri rokok dan petani agar ada moratorium selama beberapa tahun ke depan.
Rekomendasi Bagi Investor dan Trader
David memberikan saran kepada investor dan trader untuk perdagangan pekan depan. "Investor sebaiknya melakukan akumulasi bertahap pada saham berfundamental kuat di sektor perbankan, konsumer, dan komoditas ekspor. Sementara itu, trader dapat memanfaatkan potensi bullish jangka pendek dengan mengoleksi saham yang sedang dalam tren naik," ujarnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!