
Proyeksi Penguatan IHSG di Tengah Optimisme Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada pekan ini. Hal ini didorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan pelonggaran suku bunga dari The Fed dan sentimen positif dari kesepakatan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa. Meski demikian, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh para investor.
Pekan lalu, IHSG ditutup di level 8.099 setelah mengalami kenaikan sebesar 0,6% dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, tercatat adanya penjualan bersih oleh investor asing di pasar reguler sebesar Rp 1 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun indeks naik, tekanan dari pihak asing masih terasa.
David Kurniawan, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, menyebutkan bahwa ada dua sentimen utama yang perlu diperhatikan dalam memprediksi gerak IHSG pada pekan ini. Pertama, kebijakan dan kepemimpinan fiskal. Pasar akan sangat memperhatikan langkah Menteri Keuangan baru dan apakah akan mempertahankan disiplin fiskal, terutama terkait defisit anggaran serta sinyal-sinyal terkait stimulus atau pengeluaran pemerintah.
Kedua, sentimen cukai rokok yang berpotensi tidak dinaikkan pada tahun 2026. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah memastikan bahwa tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk tahun 2026 tidak akan dinaikkan. Hal ini sesuai dengan harapan pelaku industri rokok dan petani, yang menginginkan adanya moratorium selama beberapa tahun ke depan.
Rekomendasi Investasi untuk Pekan Ini
David menyarankan kepada investor untuk melakukan akumulasi bertahap pada saham-saham berfundamental kuat di sektor perbankan, konsumer, dan komoditas ekspor. Sementara itu, trader dapat memanfaatkan potensi bullish jangka pendek dengan koleksi saham yang sedang dalam tren naik.
Berikut adalah rekomendasi saham dari IPOT untuk pekan ini:
1. Buy on Breakout: PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
- Entry Level: Rp 900 per saham
- Target Harga: Rp 1.000 per saham (naik 11,11%)
- Stop Loss: Rp 856 per saham
- Risk to Reward Ratio: 1:2,3
Sektor rokok mulai kembali menarik setelah adanya sentimen terkait cukai. Value di harga PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) saat ini memberikan bantalan yield dividen yang cukup menarik. Jangka pendek, harga mulai bergerak uptrend dan ada potensi untuk breakout.
2. Buy: PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Entry Level: Rp 3.210 per saham
- Target Harga: Rp 3.470 per saham (naik 8,10%)
- Stop Loss: Rp 3.090 per saham
- Risk to Reward Ratio: 1:2,2
Sektor emas tetap menjadi primadona, didukung oleh kenaikan komoditas yang mencapai all time high. Meskipun ada tekanan jual di ANTM, saat ini tepat di area demandnya.
3. Buy on Pullback: PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)
- Entry Level: Rp 1.350–1.370 per saham
- Target Harga: Rp 1.490 per saham (naik 10,37%)
- Stop Loss: Rp 1.300 per saham
- Risk to Reward Ratio: 1:2,8
BTPS didukung dengan fundamental yang baik, dengan pertumbuhan hingga Agustus 2025. Secara teknikal, saat ini sedang sideways di area demand dalam trend kenaikannya.
Dengan kondisi pasar yang dinamis, investor perlu memperhatikan berbagai faktor yang memengaruhi IHSG. Rekomendasi saham di atas bisa menjadi panduan bagi mereka yang ingin memanfaatkan peluang di pasar modal.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!