
IHSG Menguat di Awal Perdagangan, Rupiah Melemah
Pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (24/9/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan dan bergerak di zona hijau. Penguatan ini terjadi pada sesi perdagangan pertama, meskipun mata uang rupiah mengalami pelemahan di pasar spot.
Menurut data RTI, pada pukul 09.02 WIB, IHSG berada di posisi 8.155,15 atau naik sebesar 29,94 poin (0,37 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di level 8.125,20. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 242 saham menguat, sementara 158 saham mengalami penurunan. Sementara itu, 221 saham lainnya berada dalam kondisi stagnan. Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,62 triliun dengan volume perdagangan sebesar 2,07 miliar saham.
Prediksi dari Ahli Pasar
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa pernyataan Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, Jerome Powell, dalam pidatonya di acara Kamar Dagang di Rhode Island menunjukkan bahwa prospek pasar tenaga kerja dan inflasi akan menghadapi risiko. Hal ini membuat para pembuat kebijakan kemungkinan akan menghadapi tantangan lebih besar dalam mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.
Powell menyampaikan bahwa risiko jangka pendek terhadap inflasi cenderung meningkat, sedangkan risiko terhadap ketenagakerjaan cenderung menurun. Meskipun demikian, ia tidak memberikan petunjuk apakah akan ada pemangkasan suku bunga tambahan pada bulan Oktober mendatang.
Berdasarkan analisis teknikal, IHSG diprediksi akan menguat secara terbatas dengan support dan resistance di kisaran 7.975–8.140.
Analisis dari BNI Sekuritas
Sementara itu, Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyebutkan bahwa IHSG kemarin ditutup naik sebesar 1,06 persen disertai dengan net buy asing sebesar Rp 147 miliar. Saham-saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing antara lain BBCA, BRMS, BUMI, ASII, dan ARCI.
Dalam prediksi hari ini, IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi dengan support di kisaran 8.000-8.050 dan resistance di level 8.150-8.200.
Pergerakan Bursa Asia
Di kawasan Asia, bursa-bursa utama mengalami pergerakan yang beragam. Strait Times turun sebesar 0,07 persen (3,00 poin) di level 4.299,66, sedangkan Shanghai Composite naik sebesar 0,27 persen (10,44 poin) di level 3.832,28. Nikkei mengalami penurunan sebesar 0,44 persen (200,30 poin) di level 45.293,39, sementara Hang Seng menguat sebesar 0,31 persen (82,33 poin) ke level 26.241,44.
Rupiah Melemah di Pasar Spot
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini mengalami pelemahan. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.11 WIB, rupiah berada di level Rp 16.697 per dollar AS, melemah sebesar 10,0 poin (0,06 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di level Rp 16.687 per dollar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa rupiah akan menguat terhadap dollar AS. Hal ini didorong oleh tekanan terhadap dollar AS setelah data menunjukkan penurunan sentimen di kalangan manufaktur AS. Selain itu, pernyataan dovish dari pejabat The Fed Bowman juga berdampak negatif terhadap dollar AS.
Selain itu, pernyataan Jerome Powell yang menunjukkan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya juga menjadi faktor yang memengaruhi pergerakan rupiah.
Prediksi untuk hari ini menyebutkan bahwa range pergerakan rupiah berada di kisaran 16.550–16.650.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!