Indonesia Kolaborasi dengan India dan Mitra Asia Perkuat Rantai Pasok Minyak Sawit

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kerja Sama Tiga Pihak untuk Meningkatkan Sektor Minyak Sawit

Indonesia, bersama dengan India dan Aliansi Minyak Sawit Asia (APOA), telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tiga pihak dalam upaya memperkuat kerja sama di sektor minyak sawit. Kesepakatan ini diumumkan dalam konferensi SEA AGM & GlobOil India di Mumbai, Rabu (24/9). MoU ini ditandatangani oleh Asosiasi Pengekstrak Pelarut India (SEA), APOA, dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat hubungan ekonomi serta mendukung pertumbuhan yang bertanggung jawab.

Kerja sama antara ketiga pihak mencakup berbagai aspek seperti perdagangan, penguatan keterlibatan petani, promosi keberlanjutan, hingga advokasi kebijakan di sektor minyak sawit Asia. Saat ini, India merupakan salah satu pasar terbesar bagi minyak sawit Indonesia. Lebih dari 60% kebutuhan minyak nabati India dipenuhi melalui impor, dengan Indonesia sebagai pemasok utama selama lebih dari satu dekade.

Berdasarkan data statistik India, impor minyak sawit pada Agustus 2025 meningkat hampir 16% menjadi 990.528 ton, yang merupakan angka tertinggi dalam lebih dari setahun. Hal ini menunjukkan pentingnya peran minyak sawit Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan India. Dengan adanya MoU ini, diharapkan akan tercipta rantai pasok yang lebih stabil di seluruh wilayah Asia.

Tujuan MoU Tiga Pihak

Presiden SEA, Shri Sanjeev Asthana menyambut kemitraan ini sebagai langkah penting dalam memperdalam hubungan antara India dan Indonesia serta mitra Asia lainnya. Menurutnya, MoU ini akan memperkuat akses India terhadap minyak sawit berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Selain itu, kesepakatan ini juga memungkinkan pemangku kepentingan India untuk mendapatkan manfaat dari keahlian Indonesia dalam produksi minyak sawit berkelanjutan.

"Kesepakatan ini juga akan menciptakan peluang untuk perdagangan dan kerja sama teknis yang membawa stabilitas lebih besar bagi sektor minyak nabati di India," tambahnya.

Sementara itu, Ketua APOA, Atul Chaturvedi mengatakan bahwa nota kesepahaman ini menjadi tonggak sejarah bagi negara-negara konsumen minyak kelapa sawit di seluruh Asia. Ia menekankan bahwa lewat kerja sama dengan GAPKI dan SEA, APOA akan membantu memastikan pasokan yang aman, kerja sama regional yang lebih kuat, dan kesadaran konsumen yang lebih luas.

"Kami fokus pada representasi suara konsumen di Asia sambil memajukan keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif dalam perdagangan minyak sawit," ujarnya.

Kolaborasi untuk Keberlanjutan

Direktur Eksekutif SEA dan Sekretaris Jenderal APOA, B. V. Mehta menyatakan bahwa MoU ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mendorong kolaborasi antara pemangku kepentingan utama minyak kelapa sawit di Asia. Ini tidak hanya memperkuat keamanan minyak nabati India, tetapi juga menegaskan komitmen bersama terhadap keberlanjutan, transparansi, dan inovasi dalam rantai nilai minyak sawit.

"Dengan menyelaraskan upaya melalui SEA, GAPKI, dan APOA, kita dapat menciptakan platform yang kuat untuk berbagi pengetahuan, dialog kebijakan, dan pengembangan pasar yang akan bermanfaat bagi produsen, konsumen, dan seluruh kawasan," kata Dr. B.V. Mehta.

Perjanjian tiga tahunan ini menciptakan kerangka kerja yang kuat untuk kolaborasi antara SEA, APOA, dan GAPKI, dengan fokus pada beberapa bidang utama:

  • Memfasilitasi interaksi pemangku kepentingan melalui delegasi dan pertukaran rutin antara Indonesia dan negara-negara anggota APOA.
  • Meningkatkan perdagangan melalui berbagai platform seperti konferensi bersama, pameran dagang, dan webinar.
  • Mempromosikan pertukaran informasi dan standar teknis dengan berbagi penelitian, praktik terbaik, dan keahlian.
  • Meningkatkan keberlanjutan melalui proyek bersama yang selaras dengan kerangka kerja Indian Palm Oil Sustainability (IPOS) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
  • Meningkatkan kesadaran konsumen dengan mengatasi kesalahpahaman dan menyoroti peran minyak sawit dalam ketahanan pangan dan konsumsi yang bertanggung jawab.
  • Advokasi kebijakan dengan bekerja sama dengan pemerintah dan regulator untuk mengurangi hambatan perdagangan dan menyelesaikan tantangan regulasi.

Peran GAPKI dalam Kemitraan

Pada konferensi tersebut, GAPKI menekankan bahwa minyak kelapa sawit sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Pengolahan produk sawit dan turunannya telah melalui sertifikasi ISPO, upaya konservasi hutan, dan produksi yang bertanggung jawab. Ketua GAPKI, Eddy Martono menyatakan bahwa melalui kemitraan ini, seluruh pengusaha sawit yang tergabung dalam GAPKI mendukung keamanan pangan dan tujuan iklim India.

Eddy mengakui bahwa meskipun tantangan seperti kepatuhan petani kecil masih ada, kemitraan ini akan mendorong inovasi dan kebijakan inklusif untuk rantai pasok yang tangguh. "India merupakan salah satu pasar utama ekspor minyak sawit Indonesia dan tetap menjadi salah satu mitra terpenting kami," ujarnya.

Menurut Eddy, sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia siap bekerja sama dengan India, SEA, dan APOA untuk memenuhi permintaan konsumen sambil mempromosikan praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. MoU ini juga akan membantu meningkatkan kesadaran publik tentang kontribusi positif industri ini di seluruh rantai nilai, mulai dari produksi hulu hingga industri hilir.

Implementasi dan Monitoring

Berdasarkan nota kesepahaman, GAPKI akan mendukung industri minyak sawit India dengan pengetahuan teknis dan fasilitasi perdagangan. GAPKI juga akan mempromosikan manfaat ekonomi dan gizi minyak sawit Indonesia di India. Sementara SEA dan APOA akan mempromosikan peluang perdagangan di India, serta memfasilitasi jaringan kerja untuk anggota GAPKI.

Nota kesepakatan ini berlaku selama tiga tahun. Untuk memastikan pelaksanaannya, Kelompok Kerja Bersama akan mengimplementasikan dan memantau bidang-bidang kerja sama. Kelompok kerja ini akan menyusun rencana kerja tahunan, menetapkan KPI, dan menerbitkan laporan kemajuan bersama setiap tahun.