Ingin Belikan Rumah untuk Ibu, Prada Lucky Namo Malah Tewas Dianiaya Senior

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Ingin Belikan Rumah untuk Ibu, Prada Lucky Namo Malah Tewas Dianiaya Senior

Perjalanan Kehidupan dan Kematian Prada Lucky Namo

Prada Lucky Namo, seorang prajurit TNI yang meninggal dalam kejadian yang tidak terduga, memiliki impian besar untuk memberikan hadiah rumah kepada ibunya. Keinginan ini menjadi bagian dari harapan dan cinta yang ia berikan kepada keluarganya. Namun, takdir sering kali mengubah segalanya tanpa bisa diprediksi.

Lucky ditemukan tewas setelah disiksa oleh senior-seniornya di asrama Batalyon Teritorial Pembangunan di Nagekeo, Flores, NTT. Kematian ini menimbulkan banyak pertanyaan dan dugaan. Selain itu, ia juga mendapat fitnah yang menyebutnya melakukan penyimpangan. Hal ini semakin memperberat rasa duka keluarga.

Ketika Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, datang ke rumah duka, ibu Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mierpey, menceritakan tentang anaknya selama ini. Ia histeris ketika Piek dan rombongan tiba di rumah duka pada Senin (11/8/2025) siang di Kelurahan Kuanino Kota Kupang. Piek secara khusus datang untuk menyampaikan duka cita.

Paulina menangis meminta keadilan bagi anaknya, Lucky Namo. Ia berulang kali meminta agar anaknya mendapat keadilan dan pelaku di proses secara transparan. "Tolong, saya butuh keadilan bapak. Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon bapak. Tolong jangan ada fitnah lagi," ucap Paulina berlutut di hadapan Piek.

Lucky, kata dia, adalah kebanggaan sekaligus penopang hidupnya. Paulina ikhlas kalau anaknya gugur di medan pertempuran. Namun, dirinya tidak terima anaknya justru meninggal di tangan para seniornya. "Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," ucapnya.

Piek kemudian membopong dan memenangkan Paulina. Dalam dialog, Paulina juga meminta agar tidak boleh lagi ada kejadian serupa. Dia menaruh harapan besar kepada Piek. "Saya diputus kontak, seorang anak dan ibu di putus kontak. Itu sakit. Saya kesana dia keadaan koma," katanya.

Paulina juga menyebut, foto bagian tubuh Lucky yang beredar di media sosial adalah milik dirinya. Ia memotret kondisi anaknya ketika dirawat di RSUD Aeramo Kabupaten Nagekeo. Ia memohon agar tidak perlu lagi ada yang mencemooh foto-foto itu. Paulina meminta agar tidak ada fitnah terhadap anaknya yang kini sudah tiada.

Paulina sempat memberitahu, Lucky yang akan berulang tahun bulan depan, bakal memberi hadiah untuknya sebuah rumah. Namun sayangnya janji Prada Lucky belum terpenuhi karena tewas dianiaya senior. "Dia ulang tahun bulan depan, dia janji, mama saya akan kasih hadiah ini ke mama, tapi saya punya anak pulang mayat," kata Paulina mengulang janji anaknya, Lucky.

Dalam percakapan itu, Piek turut memberi peneguhan untuk kedua orang tua Lucky. Piek terlihat bersedia. Selaku pemimpin di Pangdam Udayana, ia terpukul dengan kejadian itu. Ia bahkan meminta maaf atas peristiwa pilu ini. "Saya mohon maaf tidak bisa secara langsung ikut pada saat pemakaman. Saya ikut merasakan kehilangan sebagai orang tua," katanya.

Dia berjanji, semua yang menjadi kewenangannya akan ditindaklanjuti. Dia mengajak kedua orang tua Lucky untuk mempercayakan institusi dalam menegakkan hukum dan keadilan bagi Lucky. Piek memahami situasi batin dan emosional yang dialami kedua orang tua Lucky. Untuk itu, ia meminta agar kedua orang tua bisa menyampaikan segala sesuatu kepada dirinya. Ia akan menyanggupi sesuai kewenangannya.

Setelah berdialog, Piek kemudian menyampaikan sudah ada 20 orang yang dilakukan tahanan dan ditetapkan sebagai tersangka. Denpom Udayana kini sedang melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendalami kasus itu.

Adapun Lucky meninggal dunia pada Rabu (8/8/2025) lalu. Ia dianiaya seniornya di asrama Batalyon Teritorial Pembangunan di Nagekeo, Flores, NTT.

Profil Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto

Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto lahir pada 20 Mei 1970. Sejak 14 Maret 2025, ia mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana. Lulusan Akademi Militer tahun 1991 ini berasal dari kecabangan Infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI.

Sebelum menjadi Pangdam, ia menjabat sebagai Dirjen Potensi Pertahanan (Potihan) di Kementerian Pertahanan (2024–2025). Sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Sahli Bidang Ekonomi Kemhan (2023–2024), Kasdam V/Brawijaya (2022–2023), Aslog Kaskostrad (2020–2022), dan menempati berbagai posisi di Makostrad dan Mabesad.

Penetapan 20 Tersangka dalam Kasus Kematian Prada Lucky Namo

Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto mengumumkan bahwa 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Prada Lucky Namo. Piek menyampaikan hal tersebut ketika mengunjungi kediaman Lucky Namo di Kelurahan Kuanino Kota Kupang, Senin (11/8/2025) siang.

Usai berdialog dengan keluarga, Mayor Jenderal Piek kemudian memberikan pernyataan kepada wartawan. Dia menyebut sejauh ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap puluhan orang. "Laporan sementara saat ini semua sudah ditangani. Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan, kemudian ditindaklanjuti pemeriksaan lanjutan. Ada satu orang perwira," katanya.

Dia tidak menyebutkan inisial dari para tersangka. Motif dari kejadian itu, kata dia, sedang dilakukan penyelidikan oleh Polisi Militer. Ia meminta semua pihak untuk menunggu proses. Sejauh ini, menurut dia, pemeriksaan sedang dilakukan termasuk menggelar rekonstruksi terhadap kejadian itu.

Dia mendapat laporan kalau tengah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwenang. "Siapa pun yang melakukan perbuatan ini harus diusut, tidak pandang bulu. Seluruhnya harus kita periksa sesuai mekanisme hukum, dan kita sesuaikan dengan prosedur yang ada," ujarnya.

"Hukuman terberat sesuai dengan mekanisme nanti oleh Polisi Militer yang berhak menyampaikan dan permintaan keluarga. Proses hukum kemudian tindaklanjuti akan kita laksanakan secara transparan tidak ada yang kita tutupi. Sudah jadi tersangka dan sudah ditahan," ujarnya.

Dia menyampaikan duka cita atas kejadian itu. Piek sedih atas peristiwa memilukan dan menyayat hati. Ia mengaku akan melakukan segala proses secara terang-terangan benderang. "Saya kehilangan anggota saya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung dari Sersan Mayor Kristian Namo, ini menyedihkan dan sesalkan," ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan perintah dari Menteri Pertahanan maupun pejabat Mabes TNI agar pengusutan kejadian ini dilakukan secara terbuka sesuai aturan yang berlaku.