Ingin Memahami Tsunami Aceh 2004? Kunjungi Tempat Edukasi Ini!

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tempat-tempat yang Mengingatkan Peristiwa Tsunami Aceh

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, atau dikenal juga sebagai Serambi Mekkah, merupakan salah satu provinsi yang terletak di ujung pulau Sumatera. Aceh memiliki sejarah yang kaya akan peristiwa penting, salah satunya adalah bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2004. Peristiwa ini menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan.

Namun, bagi generasi yang lahir setelah tahun 2005, mungkin belum mengenal secara langsung kejadian besar tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari dan mengenang peristiwa ini melalui berbagai cara, termasuk dengan mengunjungi tempat-tempat yang menyimpan kenangan tentang bencana tersebut.

Berikut beberapa tempat yang bisa dikunjungi di Aceh untuk mengenang peristiwa tsunami:

1. Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh adalah salah satu tempat yang didirikan oleh Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat. Museum ini dibuka sejak tahun 2004 dan bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bencana tsunami yang menimpa Aceh. Di dalam museum, pengunjung dapat melihat berbagai foto, video, serta barang-barang yang tersisa dari bencana tersebut.

Alamat: Jalan Sultan Iskandar Muda, nomor 3 di Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, NAD.
Biaya masuk: Sekitar Rp20.000.
Jam buka: Pukul 09.00-16.00, hari Jumat tutup.

2. Museum Aceh

Museum Aceh sudah berdiri sejak tahun 1915 dan menjadi salah satu tempat yang menyimpan banyak peninggalan sejarah Aceh. Salah satu objek yang menarik untuk dilihat adalah Lonceng Cakra Donya yang diperkirakan berusia sekitar 1.400 tahun.

Alamat: Jalan Sultan Mahmudsyah, Nomor 10, Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, NAD.
Jam buka: Pukul 09.00-16.00, hari Jumat tutup.

3. PLTD Apung 1

PLTD Apung 1 adalah kapal pembangkit listrik yang memiliki berat sekitar 2.600 ton. Setelah dialihfungsikan, kapal ini menjadi tempat wisata edukatif yang menceritakan tentang bencana tsunami. Pengunjung dapat melihat foto-foto dan video yang menunjukkan bagaimana tsunami menerjang wilayah Aceh.

Alamat: Punge Blang Cut, Jaya Baru.
Jam buka: Pukul 08.30-17.00, hari Jumat pukul 14.00-17.00.

4. Kapal Apung Lampulo

Kapal Apung Lampulo yang memiliki berat 65 ton ini menjadi saksi bisu dari keganasan tsunami Aceh. Kapal ini kini menjadi monumen yang mengingatkan pengunjung tentang peristiwa tragis yang terjadi pada tahun 2004.

Alamat: Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam.

Kesimpulan

Keempat tempat tersebut tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan terhadap korban bencana tsunami Aceh. Melalui kunjungan ke tempat-tempat ini, masyarakat dapat lebih memahami sejarah dan pentingnya persiapan menghadapi bencana alam. Dengan demikian, peristiwa kelam yang terjadi di Aceh tidak akan hilang dari ingatan masyarakat.