
Inovasi Incipio 200 SC Mengubah Wajah Pertanian Padi di Indonesia
Penghargaan Top Innovation Choice Award 2024 yang diterima oleh produk insektisida Incipio 200 SC menjadi angin segar bagi para petani padi di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh INFOBRAND.ID bekerja sama dengan TRAS N CO Indonesia dalam acara yang digelar di Front One Akshaya Hotel Karawang, Jawa Barat. Acara tersebut turut dihadiri lebih dari 50 petani muda GenAgri.
CEO INFOBRAND.ID, Susilowati Ningsih, menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil penilaian berdasarkan tiga aspek utama inovasi. Pertama, Innovation Idea Aspect yang memberi bobot sebesar 25 persen. Kedua, Innovation Advantage Aspect dengan bobot 50 persen, dan ketiga, Innovation Differentiation Aspect dengan bobot 25 persen. Dengan penilaian ini, Incipio 200 SC terbukti menjadi solusi yang sangat diminati oleh para petani.
“Incipio 200 SC dengan teknologi Plinazolin telah terbukti menjadi pilihan konsumen karena mampu mengendalikan hama penggerek batang padi kuning baik pada fase vegetatif maupun generatif. Ini menunjukkan bahwa inovasi bisa memberikan dampak nyata bagi kehidupan petani,” ujar Susilowati saat berbicara di acara tersebut.
Hama penggerek batang padi kuning diketahui dapat menyebabkan kerugian hingga 30 persen pada hasil panen jika tidak segera dikendalikan. Bahkan, serangan pada fase generatif bisa membuat petani kehilangan hingga 95 persen hasil panen. Kerugian finansial akibat serangan ini diperkirakan mencapai jutaan rupiah per hektar.
Incipio 200 SC, yang merupakan insektisida berbasis teknologi Plinazolin, dikembangkan melalui lebih dari 10.000 uji lapangan dan 100 uji laboratorium. Teknologi ini memiliki tiga keunggulan utama, yaitu kendali superior terhadap hama penggerek batang, perlindungan yang lebih lama selama 14–21 hari, serta kemampuan untuk menghasilkan anakan padi yang lebih sehat.
Suhendro, Marketing Head PT Syngenta Indonesia, menyampaikan bahwa inovasi Incipio 200 SC telah diterima dengan baik oleh para petani. “Dalam waktu kurang dari setahun, Incipio sudah memimpin pasar insektisida padi di Indonesia. Kepercayaan petani menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi demi kemajuan pertanian Indonesia,” ujarnya.
Menurut Syngenta, tanpa adanya teknologi ini, petani berisiko kehilangan hingga 1,7 ton gabah per hektar. Angka ini setara dengan kerugian sebesar Rp 7,6 juta per hektar. Dengan perlindungan yang lebih lama dan anakan padi yang lebih sehat, Incipio 200 SC diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.
Penghargaan ini juga menegaskan visi Syngenta Indonesia, Petani MAJU (Maximise profitability, Accelerate innovation, Joint effort in sustainability, United one team). Visi ini menitikberatkan pada peningkatan produktivitas, percepatan inovasi, serta komitmen terhadap keberlanjutan pertanian. Dengan kinerja yang terus berkembang, Syngenta berkomitmen untuk terus mendukung para petani dalam mencapai tujuan bersama.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!