Investigasi Kebakaran Kilang Dumai
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim investigasi untuk mengecek kebakaran yang terjadi di Kilang Dumai milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Provinsi Riau. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (1/10/2025) malam, dan api berhasil dipadamkan dalam waktu yang sama. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Bahlil menyatakan bahwa penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti karena tim investigasi yang dia utus belum memberikan laporan lebih lanjut. Ia mengatakan, "Kilang terbakar tanyakan dulu kepada Pertamina, karena tim saya belum pulang dari lokasi."
Kilang minyak memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. Sebagian besar kebutuhan bahan bakar di Indonesia masih dipenuhi melalui pengolahan minyak mentah. Keberadaan kilang tidak hanya menentukan stabilitas pasokan energi tetapi juga memengaruhi harga dan distribusi BBM di seluruh negeri.
Pertamina sedang membangun beberapa kilang baru seperti RDMP Balikpapan dan Kilang Tuban. Bahlil menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi pembangunan kilang-kilang tersebut.
"Tugas saya adalah bagaimana memastikan agar mengawasi teman-teman kolaborasi dengan Pertamina untuk yang kilang-kilang lagi berjalan secepat selesai," ujar Bahlil.
Penyebab Kebakaran Masih Dicari
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaiman menyampaikan bahwa pihaknya belum mengetahui persis penyebab kebakaran Kilang Dumai. Tim masih bekerja di lapangan untuk meneliti kejadian tersebut. Namun, ia memastikan bahwa kebakaran Kilang Tuban tidak mengganggu produksi.
"Kalau laporan semalam yang saya dapat, tidak ada gangguan seperti itu. Tetap produksi," kata Laode.
Ia menambahkan bahwa kejadian kebakaran pada Kilang Tuban akan menjadi evaluasi untuk pembangunan kilang berikutnya. Pemerintah saat ini memiliki rencana untuk membangun 17 kilang minyak modular dengan total kapasitas 1 juta barel. Pembangunan kilang ini dilakukan melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Investasi untuk 17 kilang modular ini mencapai US$8 miliar atau sekitar Rp130 triliun.
Menurut Laode, pembangunan kilang ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor. "Kan sudah dikatakan program kilang penambahan 1 juta barel per day. Kalau itu jalan, tentu akan mengatasi besarnya angka impor kita," ujar Laode.
Penanganan Darurat Kilang Dumai
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai Agustiawan mengatakan bahwa tim tanggap darurat Kilang Pertamina Dumai telah berhasil mengatasi kebakaran di salah satu unit operasional pada malam hari. "Berkat gerak cepat dan koordinasi yang solid, situasi kini telah berada dalam kondisi aman dan berhasil terkendali pada pukul 23.20 WIB," ujar Agustiawan.
Agustiawan menjelaskan bahwa begitu insiden terdeteksi, tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keselamatan. Penanganan dapat dilakukan dalam waktu singkat sehingga kebakaran tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan," jelas Agustiawan.
Peran Strategis Kilang Dumai
Sebagai informasi, Kilang Dumai memiliki peran strategis dan penting karena turut berkontribusi memasok 16% kebutuhan energi nasional, khususnya di wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) dan sebagian wilayah Kalimantan. Keberadaannya sangat vital dalam menjaga stabilitas pasokan energi di wilayah tersebut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!