Investor Internasional Minta Uni Eropa Pertahankan Aturan Emisi Metana
Sejumlah investor internasional yang mengelola aset lebih dari € 4,5 triliun (sekitar Rp 81.700 triliun) memberikan peringatan keras kepada Uni Eropa (UE) untuk tidak melonggarkan aturan terkait emisi metana. Desakan ini muncul setelah muncul kekhawatiran bahwa regulasi tersebut akan dilemahkan demi mempermudah impor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat.
Beberapa manajer investasi seperti Ninety One, Pictet Group, Railpen, dan Royal London Asset Management menegaskan pentingnya UE mempertahankan aturan yang mewajibkan importir minyak dan gas memantau serta melaporkan emisi metana dari pemasok mereka. Metana dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca paling berbahaya, dengan kontribusi sekitar sepertiga terhadap pemanasan global sejak era pra-industri.
Regulasi Metana UE dan Dampaknya pada Impor LNG
Perubahan iklim dan polusi menjadi ancaman serius bagi sumber daya Uni Eropa. Dalam konteks ini, regulasi emisi metana menjadi fokus utama. Namun, kekhawatiran investor semakin meningkat setelah Menteri Energi AS Chris Wright menyatakan bahwa undang-undang UE bisa menghambat ekspor LNG AS ke Eropa.
“Tujuannya memang mulia, dan kita semua ingin mengurangi emisi metana, dan kita akan menguranginya. Namun, memiliki undang-undang yang mencegah gas Amerika masuk ke sini jelas tidak produktif, baik dari perspektif biaya sosial maupun lingkungan. Jadi, undang-undang itu memang perlu diperbaiki,” kata Wright pada September lalu.
Meski demikian, fase pertama regulasi metana UE yang mulai berlaku saat ini belum berdampak pada arus ekspor LNG AS. Mulai Mei 2025, importir gas ke Eropa diwajibkan menyampaikan laporan mengenai upaya pemasok dalam mengurangi emisi metana.
Investor Ingatkan Bahaya Pelonggaran Aturan
Investor mengingatkan bahwa pelonggaran aturan justru akan menciptakan ketidakpastian, merugikan perusahaan yang sudah menyesuaikan strategi investasinya, sekaligus memperlambat upaya global dalam menekan pelepasan metana ke atmosfer.
Eric Pederson, Kepala Investasi Berkelanjutan Nordea Asset Management, menyatakan: “Melonggarkan regulasi yang sudah jadi dasar keputusan investasi hanya akan kontraproduktif dan berisiko melemahkan kesepakatan global soal pengurangan metana.”
Tren Impor LNG AS ke Eropa
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, impor LNG AS ke Eropa melonjak tajam. Data Komisi Eropa mencatat, sepanjang Januari–Agustus 2025, AS memasok 57% kebutuhan LNG UE atau setara 49,2 miliar meter kubik. Padahal, pada 2021, porsi impor LNG AS baru mencapai 28% atau sekitar 18,9 miliar meter kubik.
Komisi Eropa menegaskan pihaknya percaya aturan metana tidak akan mengganggu perdagangan energi. Bahkan, UE telah berkomitmen meningkatkan pembelian energi dari AS, termasuk LNG, minyak, dan bahan bakar nuklir, hingga mencapai US$ 250 miliar per tahun melalui perjanjian dagang yang diteken awal 2025.
Kesimpulan
Dengan peningkatan signifikan dalam impor LNG AS, investor internasional menekankan perlunya UE tetap mempertahankan aturan emisi metana. Ini tidak hanya membantu menjaga komitmen global terhadap pengurangan emisi, tetapi juga memastikan stabilitas pasar dan keberlanjutan investasi di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!